Kendari (ANTARA News) - Rapat pleno penetapan wali kota dan wakil wali kota terpilih hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) Kendari diwarnai aksi unjuk rasa dari massa yang menolak hasil pilkada tersebut.
Massa yang mengatasnaman diri dari Koalisi Masyarakat Peduli Pilkada Bersih, menolak hasil pilkada yang digelar 7 Juli 2012, karena ditemukan ada unsur kecurangan.
"Kami minta KPU Kota Kendari tidak melakukan pleno karena hasil pemilihan di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) bermasalah," kata koordinator aksi tersebut, Asman Anja, saat melakukan aksi di salah satu hotel di Kendari, tempat berlangsungnya pleno KPU Kendari, Selasa.
Menurut mereka, KPU tidak profesional dalam bekerja karena pendistribusian logistik sangat sempit waktunya dengan waktu pelaksanaan pemilihan.
"Bahkan banyak warga yang tidak memilih akibat tidak mendapatkan kartu panggilan atau kartu pemilih," ujarnya.
Selain itu, katanya, terdapat pemilih ganda yang ditemukan di lapangan dan tetap melakukan pemilihan, sehingga itu mencederai proses demokrasi yang sudah dibangun selama ini.
"Hampir seluruh TPS di Kendari terdapat kasus pemilih ganda, sehingga kami menganggap pemilihan ini tidak melahirkan pemimpin yang demokratis," katanya.
Meskipun massa melakukan orasi berjam-jam lamanya, namun tidak ada anggota KPU Kendari menemui mereka dan tetap melakukan pleno penetapan pasangan terpilih dengan pengawasan ketat pihak kepolisian.
"Kami yakin semua proses sudah berjalan semaksimal mungkin. Karena itu, pasangan yang tidak sempat menjadi pemenang alam pilkada ini harus menerima hal ini sebagai kenyataan politik," kata anggota KPU kendari, Hidayatullah disela-sela rapat pleno tersebut.
Rapat pleno KPU Kota Kendari itu menetapkan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari Asrun-Musaddar sebagai pemenang pilkada Kendari itu.
Pasangan Asrun-Musaddar dengan nomor urut tiga (3) meraih suara tertinggi 81.965 suara sah atau 56,05 persen, mengalahkan empat pesaingnya, yakni di urutan kedua pasangan Tony Herbiansyah-Yani Kasim Marewa (5) meraih 35.054 suara atau 23,97 persen, menyusul pasangan La Ode Magribi-Rachman Latjinta (1) 14.555 suara atau 9,95 persen.
Pasangan La Ode Geo-Unggul (2) berada di urutan empat dengan meraih suara 7.889 suara atau 5,39 persen suara, dan urutan terakhir pasangan Hasid Pedansa-Orda Silondae (4) meraih suara 6.781 suara atau 4,64 persen.
Pasangan Asrun-Musadar (3) didukung lima partai yakni PAN, PKS, PPP, Partai Golkar dan Partai Demokrat, dan pasangan Tony Herbiansyah-Yani Kasim Marewa diusung Partai Hanura, Partai Gerindra dan PBB.
Pasangan La Ode Geo-Silverius Oscar Unggul (2) melalui jalur independen, dan pasangan La Ode Maghribi-Rachman Latjinta (1) didukung 17 partai non seat, serta pasangan Hasid Pedansa-Orda Silindae (4) didukung oleh PBR, PDIP dan PPDI.
Ketua KPU Kendari, Syam Abdul Jalil mengatakan, pilihan ini merupakan hasil proses demokrasi dari masyarakat Kendari, oleh karena itu diharapkan tidak ada warga yang terprovokasi oleh kepentingan segelintir orang, yang mencoba merongrong proses demokrasi yang sudah terlaksana.
"Saya juga ucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang selama ini memberikan dukungan pengamanan secara maksimal, begitu pula semua pihak yang memberikan dukungan atas suksesnya Pilkada Kota Kendari yang berlangsung aman damai dan tertib," katanya.
Rapat pleno tersebut dihadiri oleh pasangan terpilih Asrun-Musaddar, sementara empat pasangan lainnya tidak hadir. (ANT).