Baubau (ANTARA News) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) La Ode Ida menilai pemilihan dan penobatan Sultan Buton bisa menjadi inspirasi bagi pemerintahan saat ini terutama pada pola rekrutmen calon pemimpin.
"Pemilihan dan pengangkatan Sultan Buton berbeda dengan pemilihan dan pengangkatan raja dan sultan di kerajaan dan kesultanan lainnya, baik di Indonesia maupun di negara lain," kata La Ode Ida pada acara ramah tamah usai penobatan Sultan Buton di Baubau, Sulawesi Tenggara, Jumat (25/5) malam.
La Ode Ida menjelaskan, Sultan Buton dipilih dan dinobatkan secara demokratis melalui panitia pemilihan seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Indonesia.
Calon Sultan Buton belum tentu putra dari Sultan Buton sebelumnya, tapi dari kalangan priyayi Buton yang memiliki garis keturunan dari trah Sultan.
"Jadi Sultan Buton belum tentu putra kandung atau keponakan, tapi bisa orang lain yang memiliki garis keturunan Sultan dan lebih utama adalah kapasitasnya," katanya.
La Ode Ida yang juga merupakan priyayi Buton menegaskan, pemilihan dan penobatan Sultan Buton berbeda dengan pemilihan dan penobatan raja dan sultan di daerah lainnya, yang menggunakan pola keturunan atau dinasti.
Di sisi lain, kata dia, penobatan Sultan Buton untuk memimpin lembaga budaya Kesultanan Buton orientasinya adalah pengabdian kepada masyarakat bukan untuk mencari kekuasaan atau materi.
"Karena itu, Sultan Buton harus benar-benar orang yang memiliki integritas tinggi, komitmen moral yang kuat, serta menjunjung tinggi kebaikan" katanya.
La Ode Ida juga menegaskan, tugas Sultan Buton adalah bagaimana menerapkan nilai moral kepada masyarakat guna memberikan nilai moral yang baik kepada masyarakat Buton dan menjadi lebih sejahtera.
Sementara itu, Sultan Buton terpilih, mengatakan penobatan Sultan Buton adalah mengangkat kembali harga diri dan harkat martabat masyarakat Buton.
Lembaga Adat Kesultanan Buton, menurut dia, sesungguhnya merupakan lembaga yang mempererat kesatuan dan persatuan masyarakat.
"Keberadaan kesultanan, termasuk Kesultanan Buton, memiliki landasan hukum yang kuat dan sesuai amanah konstitusi," katanya.
Menurut dia, melalui Lembaga Adat Kesultanan Buton, menerapkan nilai-nilai moral yang baik kepada masyarakat dengan peraturan dan keteraturan hidup.
Pada kesempatan tersebut, Sultan Buton juga mengingatkan masyarakat agar tidak melupakan jati dirinya untuk terus memelihara persatuan dan kesatuan serta saling menghormati.
Sebelumnya, La Ode Muhammad Djafar dinobatkan sebagai Sultan Buton ke-39 melalui prosesi sakral di Baruga Kraton Kesultanan Buton, Jumat (25/5).