Kendari (ANTARA News) - Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membutuhkan tambahan sekitar 3.000 ruang kelas belajar (RKB) agar bisa menampung seluruh tamatan sekolah di daerah itu dari berbabagai jenjang pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Nasional Sultra, Damsid, di Kendari, Kamis, mengatakan, saat ini diperkirakan sekitar 10.000 tamatan SMP setiap tahun yang tidak tertampung di SMA karena keterbatasan RKB.
Ia mengatakan, setiap tahun siswa SMP yang tamat mencapai angka 38 ribu orang, sedangkan SMA hanya menamatkan sebanyak 28 ribu orang, sehingga ada selisih 10 ribu orang.
"Kalau SMA menamatkan siswa 28 ribu orang, artinya ada 10 ribu orang siswa tamatan SMP yang tidak tertampung di SMA karena tidak kebagian RKB," katanya.
Menurutnya, pemerintah membutuhkan dana sebesar Rp25 miliar untuk membangun ruang kelas belajar (RKB) di seluruh kabupaten kota di daerah itu guna mengatasi kekurangan RKB.
Katanya, setiap ruang kelas belajar akan membutuhkan anggaran sekitar Rp150 juta, dana setiap sekolah yang dilakukan penambahan RKB, akan dibangunkan tiga RKB.
"Dana ruang kelas belajar itu untuk menambah kekurangan RKB yang ada saat ini, belum termasuk untuk biaya perbaikan jika RKB yang ada saat ini mengalami kerusakan," katanya.
Damsid mengakui kalau Sultra sangat kekurangan ruang kelas belajar, khususnya RKB di sekolah menengah atas (SMA). Hal ini bisa dilihat antara rasio tamatan SMP dan SMA setiap tahun," ujarnya.
"Pembangunan RKB itu, sudah kita programkan untuk tahun 2012. tetapi tidak akan terfokus pada RKB SMA, tetapi juga untuk SMP dan SD," katanya.
Ia menjelaskan, dampak dari kurangnya ruang kelas belajar ini terjadi penumpukan pada sekolah atau ruang kelas belajr, sehingga siswa tidak efektif dalam menerima pelajaran ditempat yang berdesakan seperti itu.
Menurut Damsid, maksimalnya satu ruang kelas itu hanya 40 orang, tetapi dengan kkurangnya ruang kelas ini, ada ruang kelss belajar sekolah yang dipadati siswa hingga 60 sampai 70 orang.(Ant).