Manado, (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia(YLKI) Sulawesi Utara (Sulut) mengharapkan, kegiatan pasar murah yang digelar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut tidak salah sasaran.
"Salah sasaran artinya pasar murah dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat mampu, ataupun dibeli untuk diperdagangkan oknum yang tidak bertanggungjawab," kata Ketua YLKI Sulut, Aldy Lumingkewas di Manado, Senin.
Aldy mengatakan, pasar murah ini digelar, sasaran utamanya masyarakat kurang mampu. Untuk itu Disperindag Sulut sebagai pelaksana pasar murah hendaknya lebih cermat melakukan pengawasan operasional kegiatan tersebut.
Pasar murah BUMN-Disperindag Sulut digelar sejak 29 November 2011 lalu, akan berlangsung hingga pekan pertama Desember 2011. Kegiatan yang digelar secara berkesinambungan itu sudah merupakan yang keempat kali.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sulut, Ria Dunggio mengatakan, akan menggelar sekitar 12 pasar murah dengan titik sasaran kawasan, di mana banyak masyarakat merayakan Natal dan Tahun Baru 2012.
"Ada beberapa tempat sengaja kita pilih gedung gereja, agar pasar murah ini tepat sasaran, yakni menjangkau kelompok yang membutuhkan," kata Ria.
Pasar murah BUMN-Disperindag Sulut, menjual bahan kebutuhan pokok sekitar 30 persen lebih murah dibandingkan harga eceran setempat.
"BUMN menyiapkan dana subsidi, karena itu harga jual sejumlah bahan kebutuhan pokok dapat ditekan lebih murah 30 persen dari harga eceran setempat," kata Ria.
Guna menyukseskan pasar murah BUMN dan Disperindag Sulut di daerah ini, maka forum BUMN yang di wilayah Sulut di bawah koordinasi Bank Tabungan Negara (BTN) mengalokasikan sekitar Rp500 juta sebagai subsidi terhadap harga barang sehingga bisa lebih murah 30 persen.
Beberapa komoditas bahan pokok yang dijual di pasar murah di antaranya beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, mentega, susu kental manis dan produk lainnya. (Ant)