Kendari (ANTARA News) - Keuntungan yang diperoleh Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, rata-rata Rp1,2 miliar per bulan.
Direktur PDAM Kendari Said Sirate, di Kendari, Kamis, mengatakan, dalam setahun PDAM Kendari bisa memperoleh keuntungan mencapai Rp15 miliar.
"Pendapatan sebesar itu adalah keuntungan maksimal yang diperoleh untuk kondisi PDAM Kendari saat ini," kata dia.
Ia mengatakan 50 persen dari keuntungan tersebut diperuntukkan bagi pembiayaan operasional PDAM.
"Pembiayaan operasional yang paling besar adalah membayar daya listrik yang digunakan untuk mengoperasikan pompa air yang ada di sumber air atau mata air," kata Said Sirate.
Tingginya biaya operasional pemakaian listrik, kata dia karena ada beberapa penambahan mesin pompa air PDAM Kendari di beberapa lokasi sumber air atau mata air.
"Sedangkan untuk biaya bahan kimia penjernih air seperti batu tawas, tidak terlalu besar memakan biaya anggaran," katanya.
Menurut Said, meskipun penghasilan PDAM Kendari sudah mencapai Rp15 miliar per tahun, tetapi belum bisa memberikan kontribusi kepada pemerintah kabupaten sebagai pemilik perusahaan itu.
"Alasannya, 50 persen dari pendapatan PDAM ini untuk membiayai operasional seperti membayar listrik, sedangkan selebihnya untuk menggaji karyawan," katanya.
Ia mengatakan yang terpenting saat ini adalah fokus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat konsumen atau pelanggan.
"Secara keseluruhan jumlah pelanggan PDAM Kendari saat ini mencapai sekitar 20 ribu pelanggan, tetapi hanya 18 ribu pelanggan yang aktif, sedangkan 2.000 pelanggan lainnya tidak aktif," katanya. (Ant).