Wangi-Wangi (ANTARA News) - Pembukaan jalur penerbangan dan pelayaran Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), akan menjadi embrio lahirnya klaster ekonomi poros Tenggara-Tenggara (Sultra, NTT, NTB, Maluku Tenggara, Bali dan Sulawesi Selatan).
"Kita harapkan setelah Pemerintah Kabupaten Wakatobi bersama Pemerintah Kabupaten Lembata membuka jalur penerbangan dan pelayaran yang mengubungkan kedua kabupaten tersebut, gubernur lima provinsi, Sultra, NTT, NTB, Maluku Tenggara dan Bali, segera melakukan hal yang sama, sehingga bisa terbentuk klaster ekonomi poros Tenggara - Tengara," kata Bupati Wakatobi, Hugua di Wakatobi, Sabtu.
Menurut dia, jalur penerbangan dan pelayaran Wakatobi - Lembata akan diupayakan dibuka awal Januari 2012.
"Pembukaan jalur penerbangan dan pelayaran Wakatobi - Lembata ini, selain akan mempermudah dan memperlancar masyarakat kedua kabupaten untuk berakses memasarkan hasil-hasil pertanian, perkebunan dan perikanan, juga akan memudahkan pemasaran objek wisata yang dimiliki kedua kabupaten," katanya.
Ia mengatakan, kerjas ama juga akan memudahkan wisatawan Lembata ke Wakatobi atau sebaliknya, dari Wakatobi ke Lembata.
Artinya ujar Hugua, wisatawan mancanegara seperti dari Australia Belanda, Swiss dan lain-lain yang berkunjung di Wakatobi, bisa melanjutkan perjalanan ke Lembata, atau sebaliknya.
"Pembukaan jalur penerbangan dan pelayaran Wakatobi - Lembata itu akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kedua kabupaten, terutama peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sebab kata dia, setelah jalur penerbangan dan pelayaran Lembata - Wakatobi terbuka, masyarakat kedua kabupaten ini akan lebih lancar dan mudah berakses terutama dalam hal memasarkan komoditi yang dihasilkan kedua kabupaten.
Menurut dia, jika jalur transportasi yang akan dirintas Pemerintah Kabupaten Wakatobi dan Lembata tersebut diperluas dengan kerja sama lima gubernur (Sultra, NTT, NTB, Bali dan Maluku Tenggara), akan menekan pencurian ikan di wilayah perairan laut Banda dan sekitarnya.
"Kalau ke lima gubernur di kawasan itu menjalin kerja sama pembukaan jalur transportasi udara dan laut, wilayah perairan laut Banda yang memiliki banyak ikan, akan menjadi ramai dilewati kapal, sehingga aktivitas pencurian ikan di wilayah tersebut bisa berkurang bahkan bisa hilang sama sekali," katanya.
Selain bisa mengurangi pencurian ikan, pembukaan jalur transportasi yang lebih luas di kawasan itu, juga akan mengurangi urbanisasi di kota-kota yang padat penduduk seperti Surabaya, Jakarta dan Medan.
Sebab ketika di kawasan tersebut menjadi ramai kata dia, akan menciptakan banyak peluang usaha baru, sehingga penduduk urban kota, bisa beralih di kawasan itu.
"Pokoknya, banyak manfaat yang akan diperoleh dari pembukaan jalur tranportasi di lima provinsi itu. Selain dapat melahirkan klaster ekonomi baru, juga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antara kawasan Barat Indonesia dan kawasan Timur Indonesia," katanya. (Ant).