Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mendorong warga di daerah itu untuk mengembangkan industri pengolahan.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Kendari, Syam Alam, di Kendari, Minggu, mengatakan, pengembangan industri pengolahan sebagai salah satu sektor ekonomi yang dinilai mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak sehingga bisa mengurangi angka penggangguran di Kota Kendari.
"Sektor industri pengolahan menjadi salah satu fokus pengembangan yang kami lakukan mulai tahun ini. Dengan melibatkan masyarakat sebagai objek pelaku industri pengolahan tersebut," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan pantauan salama ini, industri pengolahan di daerah ini belum menonjol dan belum terlalu digeluti oleh masyarakat, khususnya masyarakat pelaku ekonomi kecil dan menengah.
"Untuk itu, pemerintah sudah menyusun langkah kongkrit, agar industri pengolahan ini bisa menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat yang bisa mengangkat taraf derajat hidup masyarakat," kata Syam Alam.
Menurutnya, kurang berkembangnya industri pengolahan selama ini di Kendari karena dipengaruhi empat faktor yang belum dimiliki masyarakat.
"Keempat faktor tersebut meliputi faktor kualitas sumber daya manusia pengolahnya, faktor tehnologi dan peralatan dan faktor kemasan yang belum bagus dan menarik serta faktor pasar," katanya.
Syam ALam yakin, jika empat masalah itu dapat diatasi dan mencari jalan keluarnya, maka industri pengolahan akan tumbuh pesat dan akan menjadi penggerak ekonomi di tengah masyarakat," ujarnya.
"Untuk mengatasi masalah itu, pertama-tama kami akan melakukan pelatihan terhadap pelaku usaha dalam hal ini usaha industri pengolahan, hingga pada penyiapan sarana dengan sentuhan tehnologi," katanya.
Syam Alam mengatakan, salah satu industri pengolahan yang digeluti masyarakat Kota Kendari saat ini adalah abon ikan, tetapi ini masih perlu pengembangan terutama dalam kualitas produk dan kemasan produk. (Ant).