Kendari (ANTARA News) - Kantor Imigrasi Kendari, Sulawesi Tanggara, merampungkan pembuatan 1.700 paspor untuk jamaah haji asal provinsi ini akhir September 2011.
"Setiap hari kami menyelesaikan pembuatan paspor jamaah haji asal Sultra rata-tata 50 orang per hari," kata Kepala Bagian Verifikasi Data Permohonan Paspor Kantor Imigrasi Kendari, Ferdi di Kendari, Rabu.
Menurut Ferdi, pihak Kementerian Agama memberikan kepercayaan bagi kantor Imigrasi Kendari memproses pembuatan paspor jamaah haji asal Sultra, sejak dua tahun terakhir, yakni sejak tahun 2009 lalu.
Setelah mendapat kepercayaan tersebut, kata dia, pembuatan paspor ke luar negeri di kantor Imigrasi Kendari sudah mulai meningkat.
"Sebelum memproses penerbitan paspor jamaah haji asal Sultra dibuat di Kendari, permintaan paspor di kantor Imigrasi Kendari paling banyak hanya sekitar 500 hingga 700 paspor. Saat ini setiap tahun kita menerbitkan paspor rata-rata 2.500 hingga 2.700 paspor," katanya.
Ferdi mengatakan, selain melayani permintaan paspor baru, kantor Imigrasi Kendari juga melayani perpanjangan paspor bagi warga Sultra yang sudah berakhir masa berlakunya.
"Mereka yang mengajukan permohonan perpanjangan masa berlaku paspor rata-rata mereka yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri," katanya.
Menurut Ferdy, pascalebaran Idul Fitri tahun 2011 ini, permintaan paspor di kantor Imigrasi Kendari meningkat tajam hingga mencapai rata-rata 50 orang per hari. Sebelumnya, jumlah pemohon paspor keluar negeri maksimal hanya 20 orang per hari.
"Warga yang meminta paspor saat ini, sebagian besar berasal dari Buton, Muna dan Bombana dengan tujuan Malaysia untuk mengunjungi keluarga," katanya.
Ia mengatakan, musim permintaan paspor di Imigrasi Kendari, setiap usai lebaran Idul Fitri dan setelah lebaran haji.
"Mereka yang meminta paspor usai lebaran Idul Fitri umumnya jamaah haji dan mereka yang ingin mengunjungi keluarga di Malaysia. Sedangkan usai lebaran haji umumnya warga Sultra yang ingin menunaikan ibadah umrah dan Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri," katanya. (Ant).