Wangi-wangi (ANTARA News) - Warga Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara saat ini kesulitan memperoleh pasir untuk keperluan bahan membangun rumah setelah pemerintah setempat melarang pengambilan pasir di beberapa wilayah pesisir pantai.
"Dengan larangan mengambil pasir di pinggir pantai, warga kami menjadi kesulitan untuk membangun rumah," kata Kepala Desa Wandoka, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi La Ode Arsad di Wangi-Wangi, Kamis.
Selama ini, kata La Ode Arsad, untuk keperluan membangun rumah atau bangunan lainnya yang membutuhkan, warga mengambil pasir di pinggir pantai Wandoka.
Saat ini kata dia, warga dilarang mengambil pasir di pinggir pantai tersebut dengan alasan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
"Kalau warga tidak boleh lagi mengambil pasir di pinggir pantai tersebut, lalu di mana warga kami bisa memperoleh pasir untuk keperluan membangun rumah mereka," katanya nada bertanya.
La Ode Arsad mengakui jika pelarangan mengambil pasir di pinggir pantai tersebut akan mengamankan lingkungan terutama wilayah pesisir dari ancaman kerusakan lingkungan.
Namun di sisi lain kata dia pelarangan itu juga telah membuat warga yang ingin membangun rumah harus mengeluarkan biaya tinggi karena bahan baku berupa pasir harus didatangkan dari daerah lain.
"Pemerintah Wakatobi, harus mencari solusi terbaik memecahkan kedua masalah ini. Di satu sisi bagaimana warga bisa mendapatkan pasir untuk membangun rumah dengan biaya murah, di sisi lain bagaimana menjaga lingkungan agar tetap lestari," katanya.
Sementara itu, Bupati Wakatobi, Hugua dalam keterangan terpisah mengatakan pihaknya sedang memikirkan solusi mengatasi kesulitan warga untuk mendapatkan pasir sebagai bahan membangun rumah tersebut.
"Solusinya daerah ini harus mendatangkan pasir untuk keperluan membangun rumah dari daerah lain, misalnya dari daratan Sultra atau Pulau Buton," katanya.
Oleh karena solusinya seperti itu kata dia, maka Pemerintah Kabupaten Wakatobi melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat ini tengah membangun pelabuhan Fery yang akan menghubungkan Wakatobi dengan Kabupaten Buton dan Buton Utara.
"Melalui kapal penyeberangan Fery Wakatobi - Buton, warga dapat memanfaatkan jasa kapal tersebut untuk mengangkut pasir dari daratan pulau Buton. Dengan begitu, kesulitan warga bisa segera teratasi," katanya. (Ant).