Raha (Antara News) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Muna menfokuskan kegiatan penyuluhan program keluarga berencana (KB) kepada warga di wilayah pesisir dan transmigrasi.
Kepala BKKBN Kabupaten Muna, La Ode Maktubu di Raha, Selasa, mengatakan, program penyuluhan KB di wilayah tersebut dilaksanakan secara gratis terutama peserta KB dari kalangan pasangan yang berusia subur.
Menurut dia, sasaran penyuluhan KB di wilayah tersebut karena memiliki tingkat kehamilan yang tinggi, terutama pada perkawinan usia muda, dengan harapan program KB ini bersinergi dan ke depannya mampu membentuk keluarga yang berkualitas dengan memiliki dua anak saja cukup.
Ia mengatakan, pelaksanaan program penyuluhan KB tersebut direncanakan pada Oktober 2014, dengan melibatkan instansi terkait yang telah memiliki keahlian dan pengalaman yakni TNI, Dinas Kesehatan, Tim Penggerak PKK dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
"Keempat unsur ini akan mendampingi BKKBN dalam melaksanakan program penyuluhan KB kepada warga di wilayah pesisir dan transmigrasi yang tersebar di 33 kecamatan di Muna," ujarnya.
Menurut dia, program penyuluhan KB ini merupakan program unggulan BKKBN dengan tujuan untuk membina masyarakat agar dapat memahami pentingnya penggunaan alat kontrasepsi, sehingga angka kelahiran dapat ditekan.
"Kita berharap melalui penyuluhan ini masyarakat menerima dan mampu menjalankan atas apa yang kita telah sampaikan informasi mengenai pentingnya alat kontrasepsi untuk dapat menekan jumlah angka kelahiran," katanya.
Ia menjelaskan, sasaran penyuluhan KB di wilayah pesisir dan transmirgasi itu, baik peserta KB baru dan KB aktif, dengan tujuan untuk mengurangi angka kelahiran di usia subur, terutama pada perkawinan usia 15-19 tahun.
Para peserta KB tersebut, kata dia, akan dibawa ke klinik dan selanjutnya diberikan obat secara gratis sesuai jenis dari alat kontrasepsi yang gunakan, misalnya kontrasepsi suntik atau pil dan akan dipakai secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhan bilogis rumah tangga.