Koba, Babel, (ANTARA) - Anggota Komisi XIII DPR RI Melati menyoroti warga binaan atau penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia yang mayoritas para terpidana yang tersangkut kasus narkoba.
"Dari sekian banyak kasus, narkoba yang mendominasi yaitu bisa mencapai 70 persen," kata Melati dalam kunjungan kerjanya di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa.
Melati mengatakan itu dalam diskusinya bersama Wakil Bupati Bangka Tengah Efrianda, terkait usulan dan rencana pembangunan Lapas di Bangka Tengah dengan salah satu alasan mengurangi kapasitas Lapas.
Menurut Melati, kasus narkoba harus diurai terlebih dahulu dimulai dari pemakai hingga pengedar dan itu yang sedang dikaji di Komisi XIII DPR RI.
Ia mengatakan, kondisi banyaknya warga binaan tersangkut kasus narkoba tersebut menunjukkan penggunaan barang haram itu sangat mengkuatirkan dan bisa dikatakan darurat narkoba.
"Karena banyak pengguna dan pengedar narkoba yang berurusan dengan hukum, menjadi salah pemicu banyaknya Lapas yang over kapasitas," ujarnya.
Wakil Bupati Bangka Tengah Efrianda mengatakan, pihaknya bersedia untuk menyiapkan segala persyaratan maupun administrasi terkait lahan yang akan dipakai untuk pembangunan Lapas.
"Tidak hanya persoalan memudahkan sistem kerja dan solusi mengatasi over kapasitas, tetapi kehadiran Lapas dapat mendorong kebutuhan tenaga kerja non-PNS hingga kebutuhan pangan, sehingga berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi," ujarnya.