Tabalong, Kalsel (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN) Garibaldi Thohir atau Boy Thohir menyatakan YABN bertransformasi untuk menjalankan mandat dan komitmen yang lebih luas, serta pembangunan berkelanjutan.
Hal itu disertai dengan perubahan identitas baru YABN dari Yayasan Adaro Bangun Negeri menjadi Yayasan Amanah Bangun Negeri.
Boy Thohir melalui keterangan tertulis di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat, mengatakan transformasi ini merupakan bagian dari pembaruan arah dan pendekatan yayasan agar lebih strategis dan selaras dengan agenda besar pembangunan nasional.
"Melalui YABN, kami berkomitmen menjalankan amanah demi membawa perubahan positif bagi negeri dengan mendukung pembangunan Indonesia serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat," kata Boy.
Boy mengungkapkan kata Amanah berarti kepercayaan atau mandat yang menegaskan peran YABN menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, inklusivitas, pemberdayaan, dan keberlanjutan.
Inisiatif ini menandai babak baru YABN menciptakan sinergi bagi program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) yang dijalankan Grup PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (AlamTri) dan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (Adaro).
Sehingga perusahaan, diharapkan Boy, mampu memberikan dampak lebih besar melalui lima bidang, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya.
Selain itu, logo baru YABN juga merepresentasikan nilai-nilai solidaritas, kemanusiaan, dan kolaborasi.
Ketua Pengurus YABN Zuraida Murdia Hamdie menyampaikan perubahan nama YABN bertujuan untuk menjaga sinergi antara PT AlamTri dan PT Adaro.
"YABN bukan sekadar menjalankan program, namun juga menjalankan fungsi supervisi agar CSR perusahaan tepat sasaran. Perubahan nama yayasan ini memastikan sinergi di lingkup Adaro Group tetap berjalan," ucap Zuraida.
Sementara itu, peresmian perubahan identitas YABN bertepatan dengan peringatan Hari Anak Internasional yang dihadiri jajaran Dewan Pembina, yakni Boy Thohir dan Christian Ariano Rachmat, Dewan Pengawas YABN (Mohammad Effendi dan Budi Bowoleksono), serta Ketua Pengurus YABN Zuraida Murdia Hamdie di Jakarta, Kamis.
Sejak didirikan pada 2009, YABN konsisten memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat terutama pada lima bidang strategis.
Di bidang pendidikan, YABN melalui program Grant Match bersama empat yayasan (William & Lily Foundation, Mochamad Thohir Foundation, Pelayanan Kasih A&A Rachmat Foundation, serta Benny Subianto Foundation) menyalurkan total dana sebesar Rp1,1 triliun.
Program tersebut mencakup beasiswa bagi 10.416 putra dan putri dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia, program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Berkarakter, dan pembinaan pesantren bagi sekitar 3.400 santri.
Selain itu, YABN juga telah membagikan 10.000 paket seragam sekolah bagi anak-anak Indonesia.
Di bidang kesehatan, YABN turut mempercepat penurunan angka stunting yang menjangkau 3.319 balita dan 301 ibu hamil, penyediaan makanan bergizi bagi 352 anak, serta bantuan operasi katarak terhadap 6.981 lanjut usia.
Selama pandemi COVID-19 periode 2020–2021, YABN turut memberikan bantuan senilai total Rp102 miliar untuk mendukung penanganan virus mematikan tersebut di Indonesia.
Selanjutnya, YABN memberdayakan ekonomi masyarakat melalui program Desa Mamanda dan pengembangan UMKM, dengan lebih dari 350 penerima manfaat.
Di bidang lingkungan, YABN melaksanakan program pelestarian bekantan sebagai hasil kerja sama dengan BKSDA Kalimantan Selatan.
Terakhir pada bidang sosial budaya, terdapat program pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan Desa Liyum, serta bantuan distribusi paket sembako sejak 2022–2024 dengan total lebih dari 80.000 paket untuk keluarga pra-sejahtera, dan pembangunan 500 rumah gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dengan identitas yang baru, YABN berkomitmen untuk terus hadir dan menumbuhkan harapan baru dengan menciptakan nilai berkelanjutan bagi masyarakat dan para pemangku kepentingan guna mendukung tercapainya cita-cita besar Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Boy Thohir: YABN bertransformasi untuk pembangunan berkelanjutan