Kediri (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga, Amany Lubis mengungkapkan bahwa peran perempuan, terutama ibu rumah tangga, sangat strategis dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga dan bangsa, terlebih saat menghadapi situasi sulit seperti pandemi.
Ia mengungkapkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dan kemampuan adaptasi perempuan dalam memanfaatkan peluang ekonomi menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas keluarga di tengah krisis.
“Ketika pandemi melanda, banyak ibu rumah tangga yang memulai usaha kecil-kecilan dari rumah, seperti kuliner, kerajinan tangan, hingga produk kesehatan. Mereka tidak hanya membantu ekonomi keluarga, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi orang lain di sekitar mereka,” kata Amany Lubis dalam keterangan yang diterima di Kediri, Senin.
Amany yang hadir dalam acara kuliah umum bertajuk “Kebijakan Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI dan Implikasinya di Perguruan Tinggi" di Universitas Islam Kadiri (Uniska) tersebut juga menyoroti peran teknologi digital dalam mendukung pemberdayaan perempuan.
Dengan kemajuan teknologi, kata dia, perempuan kini memiliki akses lebih luas untuk memasarkan produk mereka melalui platform daring, memperluas jangkauan bisnis hingga ke tingkat nasional bahkan internasional.
MUI, tambah dia, juga membuat berbagai kebijakan strategis yang telah diambil dalam menyikapi peran perempuan, remaja, dan keluarga di Indonesia, serta bagaimana kebijakan tersebut berimplikasi di lingkungan perguruan tinggi.
"Kami menekankan pentingnya pendidikan yang berbasis nilai-nilai agama yang dapat menciptakan generasi yang berakhlak mulia dan mampu menghadapi tantangan zaman," kata dia.
Sementara itu, Rektor Uniska Kediri Prof. Dr. H. Bambang Yulianto, M.Pd menilai Islam sudah memuliakan derajat wanita.
"Dalam Islam, posisi wanita dimuliakan, bahkan sampai tiga kali. Melalui momen ini saya harap kita akan lebih memahami peran wanita," kata dia.
Ia menambahkan kuliah umum ini juga dapat memberikan wawasan baru mengenai kebijakan MUI yang berhubungan dengan penguatan peran perempuan, remaja, dan keluarga dalam konteks pendidikan tinggi di Indonesia.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menjalin kolaborasi lebih lanjut antara perguruan tinggi dan organisasi-organisasi keagamaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pemahaman keagamaan di kalangan generasi muda.
Ketua Umum Yayasan Bina Cendekia Pancasila yang menaungi Uniska Kediri K.H. Anwar Iskandar berharap materi yang diberikan dalam kuliah umum ini dapat memberi inspirasi semua perempuan dalam sivitas akademika Uniska.
"Semoga memberi inspirasi kepada semua, terutama yang putri agar bisa lebih memberi warna dalam kehidupan yang modern dan maju, sehingga kita tidak tertinggal. Menjadi pemudi harapan bangsa," kata dia.
Acara ini dihadiri oleh segenap sivitas akademika Uniska Kediri, serta tamu undangan lainnya. Kegiatan ini juga mendapatkan apresiasi positif dari peserta yang hadir.