Surabaya (ANTARA) - Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan menyatakan bahwa angka kriminalitas di wilayah tersebut turun lima persen dibanding tahun sebelumnya, yang berarti bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah tersebut relatif kondusif.
"Alhamdulillah, tahun ini terjadi penurunan angka kriminalitas sebesar lima persen dibandingkan tahun 2023, dari 4.297 kasus pada 2023 menjadi 4.179 kasus di 2024," ucap Kombes Pol Luthfie, dalam Rilis Akhir Tahun dan Pemusnahan Barang Bukti Kejahatan selama 2024 di Lapangan Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Selain itu, kata dia, tingkat penyelesaian kasus juga menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 38 persen, dengan rincian dari 3.616 kasus pada tahun 2023 menjadi 5.008 kasus di tahun ini.
"Hal ini mencerminkan efektivitas kinerja kami bersama berbagai pihak terkait terjalin baik," ucapnya.
Lutfhie menyebut beberapa jenis kejahatan yang mengalami penurunan, seperti pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang turun dari 544 kasus pada 2023 menjadi 444 kasus pada 2024, atau sebesar 12 persen.
Lebih lanjut, selama 2024, Polrestabes Surabaya juga mengungkap total 554 kasus kejahatan jalanan, dengan rincian sebanyak 425 kasus curanmor yang diungkap, dengan 315 tersangka diproses hukum.
Selain itu, dalam upaya memberantas narkoba, pihaknya juga mengungkap 778 kasus narkotika sepanjang 2024, dengan total tersangka yang diamankan mencapai 1.038 orang.
"Kami menyita barang bukti narkotika senilai Rp70,73 miliar yang berpotensi menyelamatkan sekitar 1,15 juta jiwa generasi muda dari bahaya narkoba," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, barang bukti narkotika yang dimusnahkan meliputi 15,045 kilogram sabu-sabu, 1,999 kilogram ganja dan 2.631 botol minuman keras.
Di sisi lain, pihaknya juga mencatat adanya kenaikan jumlah kecelakaan lalu lintas (lakalantas) sebesar lima persen dibandingkan tahun lalu.
"Sepanjang 2024, terjadi 1.488 kasus lakalantas di wilayah hukum Polrestabes Surabaya. Sebagian besar kecelakaan ini diakibatkan oleh pengemudi yang mabuk," ujarnya.
Namun, sebagai upaya pencegahan tindak kriminalitas, Polrestabes Surabaya juga mengintensifkan patroli malam hari, mulai pukul 23.00 hingga 04.00 WIB di sejumlah ruas jalan yang rawan kejahatan.
“Kami ingin masyarakat merasa aman dan nyaman, terutama di malam hari. Patroli ini juga menjadi sarana kami untuk menyerap aspirasi dan keluhan warga," imbuhnya.
Lutfhie berharap pada 2025, tingkat keamanan di Surabaya semakin membaik dengan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
"Kami akan terus bekerja keras bersama seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan Surabaya yang lebih aman dan nyaman," ucapnya.