Azerbaijan tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB COP29
Istanbul (ANTARA) - Konferensi Para Pihak ke-29 pada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (COP29) akan dimulai di ibu kota Azerbaijan, Baku, 11 November 2024.
Para pemimpin dari seluruh dunia akan berkumpul di Baku dalam acara yang akan berlangsung hingga 22 November 2024 dan bertujuan mengatasi tantangan peningkatan iklim itu.
"Dengan suhu global mencapai rekor tertinggi, dan peristiwa cuaca ekstrem yang memengaruhi orang-orang di seluruh dunia, COP29 akan mempertemukan para pemimpin dari berbagai pemerintah, bisnis dan masyarakat sipil untuk memajukan solusi konkret bagi isu yang menentukan zaman kita," menurut PBB, Minggu (10/11).
Menurut PBB, fokus utama COP29 adalah pada keuangan, karena triliunan dolar AS diperlukan banyak negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara drastis, melindungi kehidupan dan mata pencaharian dari dampak perubahan iklim yang semakin memburuk.
Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) adalah perjanjian multilateral yang ditetapkan pada 1992, menyusul laporan penilaian pertama oleh Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC).
Tujuan utama UNFCCC adalah menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca untuk mencegah campur tangan manusia yang berbahaya terhadap sistem iklim.
Sejak mulai berlaku pada 1994, UNFCCC telah menjadi landasan bagi negosiasi iklim global, yang menghasilkan perjanjian penting seperti Protokol Kyoto pada 1997 dan Perjanjian Paris pada 2015.
Saat ini, 198 para pihak berpartisipasi dalam pertemuan tahunan untuk menilai kemajuan dan menyusun tanggapan terhadap krisis iklim.
Para pemimpin dari seluruh dunia akan berkumpul di Baku dalam acara yang akan berlangsung hingga 22 November 2024 dan bertujuan mengatasi tantangan peningkatan iklim itu.
"Dengan suhu global mencapai rekor tertinggi, dan peristiwa cuaca ekstrem yang memengaruhi orang-orang di seluruh dunia, COP29 akan mempertemukan para pemimpin dari berbagai pemerintah, bisnis dan masyarakat sipil untuk memajukan solusi konkret bagi isu yang menentukan zaman kita," menurut PBB, Minggu (10/11).
Menurut PBB, fokus utama COP29 adalah pada keuangan, karena triliunan dolar AS diperlukan banyak negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara drastis, melindungi kehidupan dan mata pencaharian dari dampak perubahan iklim yang semakin memburuk.
Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) adalah perjanjian multilateral yang ditetapkan pada 1992, menyusul laporan penilaian pertama oleh Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC).
Tujuan utama UNFCCC adalah menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca untuk mencegah campur tangan manusia yang berbahaya terhadap sistem iklim.
Sejak mulai berlaku pada 1994, UNFCCC telah menjadi landasan bagi negosiasi iklim global, yang menghasilkan perjanjian penting seperti Protokol Kyoto pada 1997 dan Perjanjian Paris pada 2015.
Saat ini, 198 para pihak berpartisipasi dalam pertemuan tahunan untuk menilai kemajuan dan menyusun tanggapan terhadap krisis iklim.