1. Mensesneg sebut anggota kabinet jadi pakai mobil dinas Maung
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan anggota kabinet jadi menggunakan mobil dinas Maung buatan PT Pindad (Persero).
Menurutnya, semangat yang ingin digelorakan Presiden Prabowo adalah Indonesia harus memiliki mobil buatan sendiri.
Baca selengkapnya di sini.
2. Mensesneg sebut Prabowo akan hadiri forum APEC hingga G20
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebutkan Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri forum KTT APEC di Peru hingga G20 di Brasil pada November 2024.
"Kan ada undangan, ada G20, ada APEC, sebagai kepala negara ya pasti beliau kan harus hadir," kata Mensesneg di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/10).
Baca selengkapnya di sini.
3. Respons Bamus Betawi terkait guyonan Suswono soal janda kaya
Ketua Umum Dewan Adat Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Muhammad Rifqi merespons polemik yang muncul imbas pernyataan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 1 Suswono soal janda kaya menikahi pemuda pengangguran.
"Sebenarnya kalau saya lihat dari videonya tidak ada maksud, secara implisit tidak disampaikan bahwa Pak Suswono menyamakan Rasulullah kepada pengangguran, enggak ada di situ," kata Rifqi dalam keterangannya.
Baca selengkapnya di sini.
4. Sekjen PDIP sebut Megawati dan Prabowo pasti akan bertemu
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Kedelapan RI Prabowo Subianto pasti akan bertemu.
“Pasti akan terjadi. Karena Pak Prabowo adalah Presiden RI. Beliau presiden dari seluruh rakyat Indonesia. Sehingga pertemuan antarpemimpin Bu Mega dan Pak Prabowo sangat penting apalagi dengan rekam jejak sejarah yang panjang. Menjadi sahabat itu dibangun sejak lama antara Bu Mega dan Pak Prabowo,” kata Hasto.
Baca selengkapnya di sini.
5. Bawaslu teken kerja sama agar pilkada dipantau masyarakat sipil
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI meneken atau menandatangani nota kesepahaman kerja sama agar proses Pilkada 2024 dipantau oleh organisasi masyarakat sipil.
Organisasi masyarakat sipil tersebut adalah Koalisi Cek Fakta, Kalyanamitra, dan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR).
Baca selengkapnya di sini.