Kendari (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto mengharapkan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di Sultra dapat menjadi organisasi profesi yang handal dan terdepan.
"Bidan adalah tenaga kesehatan strategis yang berada di garis terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak. Karena itu harus senantiasa ditunjang dengan ketekunan, kesabaran dan disiplin dalam mengembang tugas agar menghasilkan nilai positif sesuai harapan bangsa dan amanat undang-undang," kata Pj Gubernur Sultra saat memberi arahan pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) VIII IBI Sultra 2024 di salah satu hotel di Kendari, Sabtu.
Musda IBI Sultra yang dihadiri langsung Ketua Umum PP IBI Dr. Ade Jubaedah, dan hadir melalui via zoom anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka dan Sekjen IBI Pusat dua periode Hj Nur Aeni Madjid (ibu kandung dari Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto), memberi testimoni sekaligus mengapresiasi terselenggaranya Musda IBI di Kota Kendari.
Menurut Andap Budhi, Musda IBI Sultra kali ini hendaknya menghasilkan calon pengurus organisasi yang bermakna dan menjadi panutan dalam memimpin organisasi lima tahunan itu.
"Saya berharap, melalui Musda IBI VIII diharapkan lahir rumusan-rumusan program IBI yang bersinergi dengan program pemerintah daerah, dan menjadi wahana sebagai ajang silaturahmi atas terselenggaranya Musda," katanya.
Andap yang juga mengakui bahwa sebagai anak bidan, dirinya bangga bisa hadir di tengah-tengah ribuan bidan yang secara terus menerus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan sepenuh hati dan bekerja secara ikhlas dan penuh tanggung jawab.
"Dan yang terpenting adalah bisa membantu pemerintah dalam mewujudkan penurunan stunting secara menyeluruh di 17 kabupaten kota di Sultra," tuturnya.
Pj.Gubernur berharap agar para bidan di seluruh Sultra untuk satukan hati dan pikiran serta teguhkan komitmen untuk memberikan pengabdian yang terbaik bagi masyarakat.
"Khusus bagi Dinas Kesehatan Sultra, saya sarankan tiga hal yang pertama; agar mendorong Pemkab/Pemkot alokasikan insentif bagi bidan organik maupun bidan non-ASN dalam APBD. Kedua, Alokasikan Jaminan Kesehatan bagi bidan non ASN dalam APBD dan ketiga, inisiasi pembentukan Raperda tentang kebidanan di Sultra," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP IBI Ade Jubaedah menyampaikan bangga atas terselenggaranya Musda IBU Sultra yang dihadiri langsung Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto dan sejumlah pejabat eselon dua Pemprov Sultra.
"Kami dari IBI Pusat memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas terselenggaranya Musda IBI Sultra ke VIll. Ini menjadi peran kita dalam menentukan roda organisasi ke depan agar lebih baik, maju, kompak dan mampu bersinergi dengan seluruh stakholder terkait dalam misi peningkatan kemajuan dunia kesehatan," ujarnya.
Ketua panitia Musda yang juga Ketua PD IBI Sultra Bd. Maswati Madjid mengatakan Musda kali ini dihadiri 650 peserta dari 17 kabupaten dan dua kota di Sultra.
Ia mengatakan kegiatan Musda IBI berlangsung selama tiga hari (25-27 Oktober) dengan menghadirkan beberapa nara sumber yang ahli di bidangnya.
Musda VIII IBI Sultra dengan tema "Satukan Langkah Dalam Transformasi Kesehatan Untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan Berkesinambungan Berbasis Bukti".