Jakarta (ANTARA) - Dengan kemajuan yang dicapai hingga saat ini, Taiwan punya modal untuk memperkuat kerja sama dengan RI dalam bidang teknologi informasi (TI), demikian menurut Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) John Chen.
Chen mengatakan, mengingat sektor teknologi Taiwan terbukti sudah maju dan kini menjadi andalan dunia, Taiwan sangat ingin membantu Indonesia mengembangkan sektor tersebut.
“Hal itu tercermin dari posisi Taiwan yang memimpin dalam aspek produksi semikonduktor tercanggih dan inovasi AI. Kami pun memproduksi hampir 70 persen dari semikonduktor yang digunakan dunia,” kata Chen di Jakarta, Selasa malam.
Melalui “Digital New Southbound Initiative”, Taiwan siap menyesuaikan skema kerja sama dengan setiap rekanannya, termasuk Indonesia, dalam pembinaan infrastruktur kecerdasan buatan (AI) dan kota cerdas, kata dia.
Sementara itu, sektor lain yang kerja samanya dengan Indonesia ia sebut berpotensi diperkuat di antaranya kesehatan, agrikultur, dan mitigasi bencana gempa.
Lebih lanjut, Kepala TETO menyebut bahwa interaksi antara masyarakat Indonesia dan Taiwan terus berkembang, dan jumlah warga negara Indonesia yang menetap di Taiwan terus meningkat.
Berdasarkan data TETO, saat ini lebih dari 400 ribu WNI tinggal di Taiwan. Dari jumlah tersebut, ada 17 ribu WNI yang belajar di Taiwan, sehingga Indonesia menjadi negara penyumbang pelajar asing terbesar kedua untuk Taiwan.
“Taiwan kini juga menjadi salah satu tujuan utama bagi WNI yang hendak bekerja ke luar negeri,” kata dia.
Selain itu, Chen turut mengucapkan selamat atas terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden RI dan menegaskan kesiapan pihaknya menguatkan kerja sama dengan Indonesia di bawah pemimpin baru.
“Kami pun melihat potensi kerja sama dengan membantu program makan siang gratis bagi anak-anak yang digagas (Prabowo),” kata Kepala TETO, menambahkan.