Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor-Leste, Ina Lepel mengatakan, masyarakat di seluruh dunia menghadapi tantangan untuk melakukan dekarbonisasi dan digitalisasi ekonomi.
"Krisis dan tantangan yang muncul juga membutuhkan kemitraan dan persahabatan internasional multilateral. Oleh karena itu, sangat menggembirakan bahwa Jerman dan Indonesia terus memperkuat hubungan keduanya," kata Dubes Ina pada acara perayaan Hari Penyatuan Jerman ke-34 di Jakarta, Rabu malam.
Dubes mengatakan, Jerman sangat mendukung negosiasi yang sedang berlangsung antara Indonesia dan Uni Eropa mengenai Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) yang diharapkan dapat segera terselesaikan.
Selain itu, Dubes juga mengaku senang atas peningkatan jumlah pemuda Indonesia yang berangkat ke Jerman untuk mengikuti pelatihan, penelitian dan juga studi.
Ina turut menyampaikan kegembiraannya karena Jakarta menyambut kedatangan dua kapal Angkatan Laut Jerman di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pada Kamis (26/9) dan bergabung dalam latihan yang menggarisbawahi kemitraan yang erat antara Angkatan Bersenjata kedua negara.
Pada saat yang sama, lanjut Dubes, Jerman menyelenggarakan perundingan antar-pemerintah tentang pembangunan kerja sama di Berlin dengan komitmen substansial kepada pihak Jerman.
"Terutama di bidang transisi energi, perlindungan sumber daya alam, dan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Saya gembira untuk menyoroti bahwa sebagian besar komitmen tersebut didedikasikan untuk kerja sama penting kami di bidang perlindungan hutan dan lingkungan di Indonesia," katanya.
Hari Penyatuan Jerman ke-34 yang jatuh pada 3 Oktober dihadiri Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong.
Turut hadir sejumlah duta besar negara asing di Jakarta di antaranya Dubes Republik Islam Pakistan Ameer Khurram Rathore, Dubes Arab Saudi Faisal Abdullah H. Amodi, Dubes Australia Penny Williams dan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun.
Pada acara tersebut juga dipamerkan Gerbang Brandenburg dengan dekorasi yang berbeda dari tahun sebelumnya.
"Hari ini dalam rangka pekerjaan iklim, kami telah meminta sekolah-sekolah di seluruh Indonesia untuk membuat gerbang Brandenburg dengan menggunakan bahan limbah untuk mempromosikan refleksi pengurangan limbah dengan penggunaan daur ulang," kata Ina menambahkan.