Kendari (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk. (PT Vale), salah satu perusahaan nikel terbesar di Indonesia, menyelenggarakan ‘Reflection Day’ di proyek Indonesia Growth Project (IGP) Morowali dan Pomalaa.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat budaya keselamatan di seluruh proyek pengembangan PT Vale, sekaligus memberikan kesempatan bagi seluruh tim untuk merenung, mendiskusikan tantangan, serta merumuskan langkah-langkah proaktif ke depan.
Industri pertambangan di Indonesia, meskipun kaya akan sumber daya alam, terus menghadapi tantangan serius terkait keselamatan kerja. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan peningkatan insiden High Potential (HiPo), dengan 217 kecelakaan tambang tercatat pada tahun 2023 dan 81 insiden hingga September 2024.
Situasi ini menegaskan perlunya perhatian mendalam serta tindakan pencegahan yang lebih efektif untuk melindungi keselamatan pekerja dan mencegah terulangnya insiden yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, PT Vale berkomitmen menjadi pemimpin dalam keselamatan kerja dan manajemen risiko. Semboyan ‘Life matters most’ menjadi motto prioritas utama keselamatan yang dipegang teguh oleh perusahaan.
CEO PT Vale, Febriany Eddy, Sabtu, menegaskan bahwa ‘Reflection Day 2024’ merupakan bukti nyata dari komitmen PT Vale terhadap keselamatan dan manajemen risiko di seluruh proyeknya. Dengan melibatkan karyawan dalam diskusi terbuka mengenai insiden yang terjadi serta strategi mitigasinya, perusahaan berupaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan responsif terhadap risiko.
“Komitmen kami terhadap keselamatan adalah yang terpenting. Setiap individu dalam organisasi memiliki peran krusial dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman. Keselamatan bukan hanya prosedur, melainkan budaya yang harus dijalani setiap hari,” katanya.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen yang kuat, PT Vale bertekad menciptakan masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi seluruh tim dan komunitas sekitar.
Bersama IGP Morowali: Menuju Lingkungan Kerja yang Lebih Aman
Di IGP Morowali, kegiatan ‘Reflection Day’ diadakan di Kantin Si’e Port Bahomotefe, Bungku Timur, yang diisi dengan diskusi interaktif antara karyawan dan kontraktor. Acara ini dibuka oleh Wafir, Head of Bahodopi Project, yang menekankan pentingnya beralih dari sekadar reaksi terhadap insiden menjadi tindakan pencegahan yang lebih proaktif.
“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Dia menekankan bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman.
Diskusi tersebut memberikan kesempatan kepada karyawan dan kontraktor untuk berbagi pengalaman serta pelajaran dari insiden keselamatan yang pernah terjadi, baik di dalam maupun di luar tempat kerja. Peserta diingatkan akan pentingnya laporan yang jujur dan terbuka untuk mencegah terulangnya insiden serupa.
Wafir juga menekankan perlunya pendekatan proaktif dalam mengidentifikasi dan menangani risiko untuk mencegah insiden di masa depan.
“Setiap insiden HiPo menunjukkan bahwa kita memerlukan pendekatan yang lebih aktif dalam pencegahan. Reflection Day adalah momen penting untuk memperbarui komitmen kita terhadap keselamatan,” tegasnya.
Laode Muh Syahrul, mewakili karyawan di IGP Morowali mengakui bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat.
“Kegiatan ini membuat saya sadar bahwa transparansi dalam melaporkan setiap insiden, sekecil apa pun, adalah kunci menjaga operasional perusahaan tetap lancar,” sebutnya.
Serangkaian kegiatan ‘Reflection Day’ di IGP Morowali berlangsung selama lima hari (14-18 September 2024) yang mencakup sosialisasi keselamatan kerja, seperti Risk Introduction to IGP Morowali Leaders, Black September: ‘Remembering Fatality Incident in September’, Tire Management, dan diakhiri dengan ‘Mental Health Awareness Roadshow’.
Bersama IGP Pomalaa: Membangun Kesadaran untuk Keselamatan yang Lebih Baik
Selain itu, di IGP Pomalaa, ‘Reflection Day’ dilaksanakan di ‘Construction Office’ Pomalaa, Kolaka, dengan fokus pada program pencegahan fatalitas. Acara ini dihadiri oleh karyawan dan manajemen, serta dipimpin oleh Chief Project Officer PT Vale, Muhammad Asril.
Dalam sambutannya, Asril menegaskan pentingnya keselamatan, terutama dengan rencana penambahan sekitar 2.000 pekerja baru.
“Kita harus memastikan setiap langkah diambil agar semua pekerja dapat pulang dengan selamat setiap harinya,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keselamatan adalah tanggung jawab setiap individu.
Saat ini, IGP Pomalaa mencatat peningkatan jumlah insiden dibanding tahun sebelumnya, yang menunjukkan perlunya evaluasi dan perbaikan dalam prosedur keselamatan yang ada. Para peserta diajak untuk berpartisipasi dalam diskusi mengenai faktor-faktor penyebab kecelakaan, di mana pengabaian prosedur kerja, alat yang tidak berfungsi, dan kurangnya pelatihan diidentifikasi sebagai isu utama.
Head of Pomalaa Project, Mohammad Rifai, menegaskan bahwa setiap tindakan memiliki dampak besar bagi pekerja dan keluarganya, menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama.
“Lebih baik kita menjadi teladan daripada menjadi contoh buruk. Setiap tindakan kita membawa pengaruh besar,” ucapnya.
Adapun serangkaian kegiatan Reflection Day di IGP Pomalaa meliputi Himbauan K3 Harian (HIKARI), Sharing Session dan Health Share tentang Fatigue Management, kampanye keselamatan kerja tentang Fatality dan HiPo, Sosialisasi Kesehatan Mental hingga Launching First Aid Post, Fire Truck dan Ambulance IGP Pomalaa.