Presiden resmikan Kawasan Indonesia Islamic Financial Center
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional Kawasan Indonesia Islamic Financial Center di Menara Danareksa, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa.
"Kawasan ini akan memberikan perkembangan yang baik bagi Indonesia, termasuk di perbankan juga," kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato dalam peresmian tersebut.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah, berdasarkan populasi penduduk Muslim yang mencapai 236 juta jiwa.
Untuk itu, kata Presiden, kehadiran Kawasan Indonesia Islamic Financial Center diharapkan dapat menangkap peluang dari pangsa pasar tersebut, jangan sampai yang mengambil peluang itu justru negara lain.
"Jangan sampai market yang besar, pasar yang besar, nanti yang ngambil justru dari negara lain," katanya.
Dalam pernyataannya, Jokowi mengungkapkan perlunya penelaahan mendalam terhadap berbagai aspek yang terkait dengan ekonomi syariah, baik nasional maupun global.
Menurutnya, perhatian khusus harus diberikan pada ekosistem industri syariah dan dukungan terhadap berbagai sektor seperti fesyen muslim, perniagaan halal, industri makanan dan minuman halal, serta wisata halal.
Presiden Jokowi juga menggarisbawahi pentingnya keberadaan platform yang mendukung pengembangan sektor-sektor tersebut.
Dengan pendekatan yang terintegrasi, diharapkan ekonomi syariah dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan, kata Jokowi menambahkan.
Menutup pidatonya, Presiden memukul gamelan sebagai visualisasi dari diresmikannya operasional Kawasan Indonesia Islamic Financial Center di Menara Danareksa, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Dalam kegiatan itu, turut hadir Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, dan sejumlah praktisi ekonomi syariah nasional.
"Kawasan ini akan memberikan perkembangan yang baik bagi Indonesia, termasuk di perbankan juga," kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato dalam peresmian tersebut.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah, berdasarkan populasi penduduk Muslim yang mencapai 236 juta jiwa.
Untuk itu, kata Presiden, kehadiran Kawasan Indonesia Islamic Financial Center diharapkan dapat menangkap peluang dari pangsa pasar tersebut, jangan sampai yang mengambil peluang itu justru negara lain.
"Jangan sampai market yang besar, pasar yang besar, nanti yang ngambil justru dari negara lain," katanya.
Dalam pernyataannya, Jokowi mengungkapkan perlunya penelaahan mendalam terhadap berbagai aspek yang terkait dengan ekonomi syariah, baik nasional maupun global.
Menurutnya, perhatian khusus harus diberikan pada ekosistem industri syariah dan dukungan terhadap berbagai sektor seperti fesyen muslim, perniagaan halal, industri makanan dan minuman halal, serta wisata halal.
Presiden Jokowi juga menggarisbawahi pentingnya keberadaan platform yang mendukung pengembangan sektor-sektor tersebut.
Dengan pendekatan yang terintegrasi, diharapkan ekonomi syariah dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan, kata Jokowi menambahkan.
Menutup pidatonya, Presiden memukul gamelan sebagai visualisasi dari diresmikannya operasional Kawasan Indonesia Islamic Financial Center di Menara Danareksa, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Dalam kegiatan itu, turut hadir Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, dan sejumlah praktisi ekonomi syariah nasional.