Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin dengan didampingi oleh lima tokoh lintas agama memimpin doa pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka yang digelar di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8) malam.
Momen tersebut menjadi agenda rutin tahunan yang diselenggarakan setiap 1 Agustus untuk mengawali bulan Agustus sebagai bulan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres sebagaimana keterangan dari Biro Pers Sekretariat Wapres yang diterima di Jakarta, Jumat, memanjatkan doa agar Allah SWT senantiasa memberikan kebaikan dan perlindungan kepada bangsa Indonesia.
"Ya Allah, jadikan lah negeri kami, Indonesia, dipenuhi dengan kemajuan, perdamaian, keadilan, kebaikan. Ya Allah, jauhkan lah kami dari bencana, wabah, penyakit, perpecahan, kesulitan, gempa bumi, kekeringan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi di negeri kami, Indonesia dan bagi seluruh umat Islam pada umumnya," doa Wapres yang diamini oleh sekitar 3.000 orang yang hadir.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur bahwa di tengah berbagai krisis ketidakpastian yang melanda dunia saat ini, Indonesia mampu terus bertumbuh.
Namun, Presiden mengingatkan terdapat berbagai bentuk krisis dan tantangan baru yang akan bermunculan ke depannya, sehingga bangsa Indonesia harus selalu bersatu padu, saling menguatkan, saling menolong, dan saling mendoakan untuk keselamatan negeri tercinta ini.
"Saya mengajak kepada kita semuanya yang hadir untuk berdoa bersama, memohon pertolongan Allah SW agar kita diberikan kemudahan untuk meraih cita-cita bangsa yang maju, bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," kata Presiden.
Pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan kali ini, diisi dengan tausiah yang disampaikan oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar. Adapun, zikir bersama dipimpin oleh Muhyiddin Tohir, Pengasuh Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hadir dalam acara tersebut, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wury Ma'ruf Amin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas beserta segenap jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, para ulama dan habaib, tokoh lintas agama, pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dan lembaga dakwah, pimpinan pondok pesantren, dan santri dari berbagai pondok pesantren.