Kendari (ANTARA) - Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara H.Muhamad Saleh mengatakan, kerukunan perlu dirawat melalui kehidupan keberagamaan yang moderat.
Pernyataan itu disampaikan Saleh saat membuka kegiatan Orientasi Pelopor Moderasi Beragama ke Masyarakat, yang berlangsung di salah satu hotel di Kendari, pada Rabu (31/7).
"Melalui kegiatan moderasi beragama, bapak/ibu yang berada di Kabupaten/Kota diharapkan dapat merawat kerukunan dengan baik sehingga Sultra selalu dalam kondisi aman dan penuh kedamaian," kata Saleh.
Ia mengatakan, moderasi beragama merupakan salah satu indikator kerukunan dan pembangunan keumatan, sehingga kerukunan perlu dirawat melalui kehidupan keberagamaan yang baik.
Menurutnya, masyarakat Indonesia hidup ditengah keberagaman baik agama, suku, adat istiadat, budaya dan sebagainya. Karena keragaman ini, maka memungkinkan bagi sejumlah pihak untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Olehnya itu, penguatan moderasi beragama di masyarakat sangatlah penting.
"Yang sama jangan dibedakan, yang beda jangan disamakan," ungkap Muhamad Saleh mengutip salah satu quote tokoh nasional Alm. Gus Dur semasa hidupnya.
Quote tersebut, lanjut Kakanwil, dapat dimaknai jika perbedaan itu adalah sesuatu yang lumrah dan anugerah Tuhan. Demikian juga dalam kehidupan beragama. Karenanya, toleransi dan moderasi beragama mampu membuat apa yang berbeda tersebut dapat hidup berdampingan dan harmonis.
"Semoga kegiatan ini bisa melahirkan pelopor moderasi beragama yang andal. Karena harus disadari bahwa bangsa Indonesia memiliki latar belakang yang berbeda-beda namun disatukan dalam payung Bhineka Tunggal Ika," pesannya.
Saleh berharap, Orientasi Pelopor Moderasi Beragama mampu melahirkan agen moderasi yang dapat menjadi penengah dan pencerah ketika ada konflik kekerasan, agar tidak digiring kepada isu yang menimbulkan perpecahan umat beragama.
"Jadilah agen moderasi beragama yang menebarkan kedamaian, mampu menjaga toleransi. Bersama menjaga agar tidak ada isu-isu yang memunculkan gejolak dan merusak kerukunan umat yang sudah ada," ujarnya.
Turut hadir Pejabat Administrator dan Ketua DWP Kanwil Kemenag Sultra, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten kota se Provinsi Sultra, Tokoh Agama serta Instruktur dan Fasilitator dari Pokja Moderasi Beragama.
Kegiatan ini terbagi dalam dua angkatan. Angkatan pertama lingkup komunitas dan pengurus rumah ibadah, dan angkatan ke dua lingkup vertikal dan pemerintah Provinsi Sultra.
Berita Terkait
Kanwil Kemenag Sultra luncurkan Kampung Zakat di Muna Barat
Kamis, 24 Oktober 2024 11:03
Kanwil Kemenag Sultra raih penghargaan laporan dan penyajian keuangan terbaik
Rabu, 9 Oktober 2024 13:46
Kanwil Kemenag bersama Baznas Sultra bentuk Kampung Zakat pertama di Kolaka
Kamis, 19 September 2024 9:52
Kanwil Kemenag Sultra harap kontingen MTQ tampil maksimal dan raih prestasi
Senin, 9 September 2024 16:50
Kanwil Kemenag Sultra raih tiga penghargaan laporan keuangan tahun 2023
Rabu, 21 Agustus 2024 15:52
Semarak upacara Hut ke-79 Kemerdekaan RI di Kanwil Kemenag Sultra
Minggu, 18 Agustus 2024 4:49
Kanwil Kemenag Sultra harap keberkahan bagi seluruh Rakyat Indonesia
Minggu, 18 Agustus 2024 4:35
Kanwil Kemenag Sultra sebut petugas kloter adalah pejuang haji
Kamis, 18 Juli 2024 14:54