Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara resmi meluncurkan Kembali program Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) yang sempat mati, guna membantu aparat penegak hukum untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan secara swadaya.
Pj Walikota Kendari Muhammad Yusup, di Kendari, Selasa, mengatakan, telah terbukti sejak zaman dahulu Siskamling ini selalu menjadi tameng awal dalam menangkal kejahatan di kalangan masyarakat sebelum ditangani oleh aparat penegak hukum.
“Siskamling ini bisa jadi Solusi dari kurangnya jumlah aparat penegak hukum kita yang tidak bisa menjaga satu per satu wilayah hingga ke Tingkat RT/RW dengan jumlah kurang lebih 1.200-an,” kata Yusup.
Menurutnya, Siskamling yang telah ada sejak zaman nenek moyang kita ini mulai ditinggalkan sehingga saya berpikir untuk mengaktifkan kembali karena memiliki fungsi yang sangat vital dalam menjaga kerukunan di kalangan masyarakat.
Terlebih lagi saat ini adalah tahun politik, dimana sangat rawan terjadi perselisihan antara golongan masyarakat karena berbeda pilihan dan pendapat jadi Siskamling ini bisa menjadi Solusi meredakan ketegangan yang berpotensi ada tersebut.
“Bahkan sudah bayak kasus kriminalitas terjadi sangat dekat dengan kita, tanpa bisa melakukan langkah apa – apa karena kurangnya pengawasan yang tentunya bisa dicegah atau diminimalisir dengan Siskamling,” katanya.
Ia berharap masyarakat bisa antusias menyambut Kembali program lama yang dihidupkan Kembali ini dengan setidaknya berpartisipasi aktif dalam membantu RT/RW setempat untuk menyiapkan infrastruktur pendukung.
“Karena sifatnya swadaya jadi tidak ada anggaran khusus untuk program ini tetapi setiap RT/RW minimal harus punya 1 pos kamling,” tambahnya.