Kendari (ANTARA) - Dalam rangka untuk memperingati hari Kenaikan Yesus Kristus, sebanyak 20 ribu umat Kristiani berkumpul di Alun-alun Tugu Religi Eks MTQ, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kegiatan yang diselenggarakan secara Oikumene dan diikuti oleh puluhan ribu umat Katolik dan Protestan dari berbagai gereja di seluruh wilayah Bumi Anoa itu mengangkat tema "Yesus yang Naik ke Sorga, Pasti akan Datang Kembali".
Ketua Panitia Anton Timbang, Jumat, mengatakan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tersebut juga dilibatkan umat agama lainnya untuk menunjukkan kepada masyarakat Indonesia dan dunia bahwa kerukunan umat beragama di Sultra terjalin dengan erat dan sangat kuat.
"Peringatan Hari Kenaikan Yesus Kristus tahun 2024 menjadi momentum yang tak terlupakan bagi umat Kristiani di seluruh Indonesia," kata Anton Timban.
Pasalnya, lanjutnya, di tahun 2024 ini Pemerintah mengeluarkan keputusan untuk mengubah nomenklatur atau tata nama perayaan hari besar Umat Kristiani, yang sebelumnya menggunakan istilah Isa Almasih menjadi Yesus Kristus.
"Momen ini sangat penting bagi kami umat Kristiani melaksanakan ini. Kami mengapresiasi Pemerintah, Bapak Presiden Joko Widodo dan Menteri Agama yang telah memutuskan merubah nomenklatur hari kelahiran, kematian, dan kebangkitan dari yang dulunya Isa Almasih menjadi kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa perubahan nomenklatur tersebut juga adalah harapan yang sudah lama dinantikan oleh seluruh Umat Kristiani di Indonesia.
Anton Timbang juga menyampaikan bahwa Umat Kristiani di Provinsi Sultra juga saat ini menyatakan sikap bahwasanya siap untuk menyukseskan agenda nasional, yaitu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada November 2024 mendatang.
"Sesuai tema kita, kami umat Kristiani Sulawesi Tenggara siap menyukseskan Pilkada Serentak 2024. Semoga berjalan tertib, lancar, aman, dan damai," ucap Anton Timbang.
Sementara itu, Muhammad Basri yang mewakili Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tenggara menyampaikan harapannya agar umat Kristiani di Sultra dapat berkontemplasi menggali makna terdalam dari peringatan ini dan mampu menemukan nilai, pesan, dan harapan.
"Perayaan ini juga menjadi momentum untuk terus memperkuat persatuan dan moderasi beragama, merajut kebersamaan dan selalu hidup rukun, saling menghargai dalam perbedaan," tambah Basri.