Aktris Carmela van der Kruk mengatakan untuk mendalami perannya sebagai Rara di film "Trinil", dia mengeksplorasi film dari rentang tahun 1970an agar bisa menyesuaikan gestur dan cara bicara seseorang pada era tersebut.
"Itu juga yang termasuk agak susah, kita di set 70an jadi harus tahu gerak gerik, manner (tata krama), cara berbicara orang tahun 70an. Aku nonton film tahun 70an gimana dialeknya, cara bicara, cara bergeraknya, itu lumayan tantangannya," kata Carmela van der Kruk saat berkunjung ke kantor ANTARA di Jakarta, Kamis.
Film "Trinil", yang diadaptasi dari drama radio tahun 1980an, membuat dia menjadi tertantang untuk mengembangkan karakter tahun 70-80an, terlebih Carmela van der Kruk tidak pernah merasakan hidup pada era tersebut. Mengenai cerita drama radio "Trinil" Carmela juga mengaku belum pernah mendengarnya sampai saat ditawarkan sutradara Hanung Bramantyo untuk memainkan film tersebut.
"Sebelum ditawarin nggak pernah dengar ada cerita ini (Trinil). Pas reading dan baca naskah, ulang ke rumah cerita ke keluargaku, terutama ke mama, bilang dulu dengar drama radionya seram banget. Aku tahunya sebatas itu," kata Carmela.
Aktris kelahiran 2000 itu juga melihat antusias dari komentar penonton trailer "Trinil" yang mengatakan sangat penasaran akan hasil dari film adaptasi drama radio tersebut.
Dia juga berharap orang-orang yang pernah mendengarkan drama radio "Trinil" pada tahun tersebut bisa terpuaskan dan bernostalgia dengan cerita yang diterjemahkan dari audio menjadi audio visual di bioskop.
Tantangan baru lain yang dihadapi Carmela saat proses syuting "Trinil" adalah pertama kali baginya menjalani syuting dengan teknik green screen dan banyak efek yang dipakai untuk menghidupkan adegan.
"Karena kita nggak adu pemain yang bisa kasih feedback (umpan balik), hanya berlawanan dengan layar hijau atau biru, menurut aku lumayan berkesan karena pengalaman baru dan pembelajaran yang baru," ucap Carmela.
"Karena kita nggak adu pemain yang bisa kasih feedback (umpan balik), hanya berlawanan dengan layar hijau atau biru, menurut aku lumayan berkesan karena pengalaman baru dan pembelajaran yang baru," ucap Carmela.
Selama menjalani proses syuting, Carmela bersyukur dipertemukan dengan lawan main yang tidak asing baginya seperti Wulan Guritno, Shaloom Razade, dan Rangga Nattra. Dia juga mengaku tidak mengalami hal mistis yang biasa orang-orang bilang saat bermain film horor meskipun ini film horor pertamanya.
"Walaupun ini horor kita enjoy malah ketawa-ketawa karena sama pemain udah kenal dekat, sangat berkesan, menyenangkan dan seru banget, ternyata nggak seram sama sekali," kata Carmela sambil tertawa.
Meskipun terlibat dalam film horor, Carmela mengaku takut akan film yang memacu adrenalin itu, terlebih untuk film horor Indonesia karena ceritanya yang sangat dekat dengan keseharian.
"Aku lumayan penakut, nggak benci cuma takut. Jadi kalau nonton horor biasanya siang-siang dan harus rame-rame apalagi horor Indonesia," kata dia.
Dalam film "Trinil", Carmela van der Kruk memerankan sosok Rara, seorang anak perempuan yang memiliki emosi yang tidak bisa tersalurkan dan memendam perasaan. Kehidupannya dengan sang ibu Rahayu (Wulan Guritno) yang tidak baik menjadi jalan cerita yang memperkaya drama di film horor itu.
"Trinil" akan tayang serentak di bioskop Indonesia pada tanggal 4 Januari 2024.
Dalam film "Trinil", Carmela van der Kruk memerankan sosok Rara, seorang anak perempuan yang memiliki emosi yang tidak bisa tersalurkan dan memendam perasaan. Kehidupannya dengan sang ibu Rahayu (Wulan Guritno) yang tidak baik menjadi jalan cerita yang memperkaya drama di film horor itu.
"Trinil" akan tayang serentak di bioskop Indonesia pada tanggal 4 Januari 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Carmela van der Kruk dalami peran di "Trinil" dengan nonton film 70an