Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan atau KPw Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendukung pengembangan wisata di Desa Labengki Kecil, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sultra.
Kepala KPw BI Sultra Dony Septadijaya di Kendari, Kamis, mengatakan saat ini telah mendorong para pelaku wisata di desa tersebut untuk menggunakan metode pembayaran non-tunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk bertransaksi di kawasan wisata di desa tersebut.
Ia mengatakan dalam proses digitalisasi desa wisata Labengki Kecil, pihaknya bekerja sama dengan seluruh stakeholder, termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.
"Kita lakukan digitalisasi (Penggunaan pembayaran non-tunai menggunakan QRIS) terhadap Desa Labengki Kecil ini, terutama dengan 25 homestay (rumah singgah) dan sekitar tiga warung yang ada di Desa Labengki Kecil," kata Dony.
Ia menyebutkan bahwa hal tersebut bertujuan untuk memudahkan wisatawan yang hendak berkunjung di Desa Labengki Kecil agar tidak perlu repot-repot lagi harus membawa uang tunai dalam bertransaksi.
Selain digitalisasi menggunakan QRIS, lanjutnya, KPw BI Sultra juga membangun platrform Labengki Backpacker, yang bertujuan untuk memudahkan para wisatawan untuk bisa langsung berhubungan dengan para pelaku wisata yang ada di Desa Labengki Kecil.
"Baik itu homestay, penyewaan alat selam, guide (pemandu), maupun juga transportasi yang menghubungkan antara lebih kecil dengan Sulawesi Tenggara daratan," sebut Dony.
Dalam perjalanan desa wisata Labengki Kecil, Dony menjelaskan bahwa pihaknya telah membantu pengembangan wisata di daerah tersebut, salah satunya dengan melakukan intervensi terhadap pengembangan di Desa Labengki Kecil.
Hal itu telah dilakukan sejak 2019 lalu dengan melaksanakan program sosial Bank Indonesia untuk menata kampung-kampung dengan melakukan pembersihan rumah-rumah penduduk yang akan dijadikan homestay.
"Lalu kita memberikan bantuan untuk bisa menghias rumah-rumah penduduk dengan berbagai warna supaya terlihat sebagai kampung warna-warni, kita pagar rumah-rumah penduduk dengan batas yang jelas. Jadi, antara rumah penduduk dengan jalan lingkungan itu memiliki jalur yang jelas agar memudahkan wisatawan maupun kawasan yang bisa dilalui," jelas Dony.
Ia juga menambahkan bahwa sepanjang tahun 2019 hingga kini, pihaknya mempunyai beberapa program yang dilakukan di Desa Labengki Kecil untuk pengembangan kawasan wisata.
"Bantuan untuk speed boat yang untuk dikelola oleh masyarakat dengan kelompok sadar wisatanya, lalu kita memberikan bantuan paket alat selam di tahun lalu dengan jumlah sekitar enam paket, dan untuk keindahan kampungnya kita lakukan bantuan sosial berupa penerangan jalan yang menggunakan tenaga surya," tambah Dony.