Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan mekanisme "slab-pull" pada lempeng Indo-Australia memicu gempa berkekuatan magnitudo 5,3 di wilayah pantai selatan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,60 lintang selatan dan 120,50 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 47 Km arah Selatan Pasimasunggu, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan pada kedalaman 492 km," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat mekanisme "slab-pull" pada lempeng Indo-Australia.
Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada pukul 17.01.23 WIB itu menimbulkan guncangan di daerah Pasimasunggu, Pasimarannu, Pasimasunggu Timur, Kepulauan Selayar dengan skala intensitas III MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," kata Daryono.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mekanisme lempeng Indo-Australia picu gempa M5,3 wilayah Kep Selayar