Kendari (ANTARA) - Ratusan kepala sekolah SMU/SMK dan Sekolah Luar Biasa se-Sulawesi Tenggara melakukan dialog langsung sekaligus curahan hati kepada Gubernur Sultra Ali Mazi yang pada 5 September 2023 mendatang akan mengakhiri jabatannya sebagai orang nomor satu di provinsi ini.
Para kepala sekolah SMU-SMK dan SLB yang diundang langsung ke rumah jabatan gubernur (Rujab) di Kota Kendari, Rabu, itu merupakan inisiatif Kadis Dikbud Sultra, Yusmin dengan beberapa agenda yang dinilai penting bagi para kepala sekolah untuk bisa menyapa dan berdialog dengan gubernur.
"Memang para kepala sekolah ini kami undang datang di Kota Kendari dengan agenda, selain menyaksikan parade Merah Putih sepanjang 17 kilometer pada Selasa (15/8) juga sekaligus ikut menyaksikan puncak Hari Kemerdekaan RI ke-78 di lapangan upacara kantor gubernur pada Kamis (17/8)," ujar Yusmin.
Di acara dialog, lanjut Kadis Dikbud, para kepala sekolah bisa mendengar langsung arahan dari gubernur dan juga para kepala sekolah bisa menyampaikan apa saja terkait permasalahan yang di alami di sekolah masing-masing.
Sedikitnya ada tiga kepala sekolah mewakili rekan-rekan lain menyampaikan kepada gubernur diantaranya datang dari Kepala Sekolah Negeri 4 Pasar Wajo Kabupaten Buton, Marniati Martaba yang menyampaikan kendala yang dialami, yakni jaringan internet di sekolahnya belum bisa menjangkau sehingga menyulitkan siswa dan guru belajar optimal.
Lain halnya dengan Kepala Sekolah SMK negeri 7 Kolaka yang menyebutkan bahwa di sekolahnya butuh keamanan dalam hal pembangunan pagar sekolah yang dianggap sangat penting sebab di sekolah itu diapit dengan lingkungan perumahan dan jalan utama yang membutuhkan pembatas.
Sementara Kepala Sekolah SMU Negeri 4 Raha kabupaten Muna, La Deta mengungkapkan, sejak sekolah itu dibangun 23 tahun lalu belum pernah ada rehabilitasi.
"Ada tiga ruang belajar yang sangat memprihatinkan, akibatnya tahun ini siswa kami, buatkan ruangan sementara di luar untuk belajar," ujarnya.
Mendengar keluhan dari kepala sekolah, Gubernur Ali Mazi, langsung merespon dan memerintahkan Kadis Dikbud Sultra untuk memprioritaskan penganggaran pada APBD perubahan 2023 atau pada APBD 2024 mendatang.
"Khusus masalah internet, benar adanya banyak permasalahan dialami di beberapa wilayah kabupaten, bukan hanya di Buton, juga beberapa wilayah kabupaten di Sultra dan itu segera akan dilakukan survei lokasi dan titik untuk ditangani secepatnya," ujar Ali Mazi.
Begitu juga sekolah, yang gedung dan sarana lain yang sudah lama belum mendapat perbaikan juga akan dianggarkan dalam waktu cepat karena dunia pendidikan tanpa ditunjang dengan sarana yang memadai maka tentu akan sulit melahirkan anak didik yang cerdas dan berkualitas.
"Saya minta para kepala sekolah se-Sultra, mendoakan saya. Walaupun saya akan mengakhiri masa jabatan saya sebagai gubernur kurang dari 20 hari lagi ke depan, tetapi Insya Allah saya tetap ada di Sultra," ujarnya lalu mendapat tepuk tangan meriah dari ratusan kepala sekolah di dalam aula itu.
Usai dialog, Gubernur Sultra bersama Kadis Dikbud Sultra dan ketua Tim Penggerak PKK Provinsi, Wa Ode Munanah Asrun Lio, juga menyerahkan hadiah lomba Fashion Show bagi juara yang diselenggarakan Dikbud Sultra dengan peserta para guru berpasangan (suami istri) dengan pakaian khas tenun daerah di Sultra.