Kendari (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadikan sektor pertanian dan perkebunan sebagai sektor utama dalam menunjang perekonomian di daerah itu.
"Hingga saat ini, Kolaka Timur masih mengandalkan pertanian dan perkebunan dalam menunjang ekonomi daerah," kata Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis dalam pernyataan resmi yang diterima di Kendari, Jumat.
Menurut dia, sektor pertanian dan perkebunan telah memberikan sumbangsih baik produk domestik regional bruto atau PDRB tahun 2021 yang tercatat mencapai 42,4 persen.
Untuk itu, pada 2023, potensi yang akan dikembangkan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat masih difokuskan pada kedua tersebut yakni sektor pertanian dan perkebunan.
"Jenis komoditas utama pada sektor tersebut yang menjadi unggulan adalah kakao, padi sawah, nilam dan tanaman hortikultura lainnya serta pasca panen tanaman pertanian dan perkebunan," katanya.
Khusus untuk pertanian dalam hal ini persawahan, kata Abdul Azis, diharapkan akan lebih meningkat dengan di fungsikan Bendungan Ladongi yang dapat mengairi ribuan hektar sawah yang ada di kabupaten Kolaka Timur.
"Tentunya kita berharap dengan kehadiran Bendungan Ladongi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dimana potensi hasil pertanian yang tadinya hanya menghasilkan beberapa ton dapat menjadi meningkat dua kali lipat," ujarnya.
Bendungan Ladongi yang dibangun oleh Kementerian PUPR dan telah diresmikan Presiden Joko Widodo akhir 2022 lalu merupakan Proyek Strategi Nasional dengan anggaran Rp1,14 triliun tersebut.
Air yang tertampung di Bendungan Ladongi mengairi areal sawah dengan layanan irigasi seluas 3.604 hektare secara kontinyu di Kabupaten Kolaka Timur. Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali banjir di wilayah hilir Sungai Ladongi dengan kemampuan menahan limpahan air sebesar 132,25 kubik per detik.
"Selain pemanfaatan di sektor pertanian dan pengendalian bencana banjir, Bendungan Ladongi juga menjadi sumber air baku sebesar 0,12 kubik per detik serta potensi sumber pembangkit energi listrik sebesar 1,3 MegaWatt.