Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong pemanfaatan dana desa untuk peningkatan perluasan serta kemajuan di sektor pertanian.
Pj Bupati Bombana, Burhanuddin melalui pernyataan resmi yang diterima, Kamis, mengatakan keberadaan dana desa yang nilainya meningkat dari tahun sebelumnya harus ikut memberikan kontribusi terhadap kemajuan sektor pertanian dalam arti luas.
"Bombana ini merupakan salah satu daerah sentra produksi pertanian, khususnya komoditas padi di Sultra," katanya.
Data Pertanian Bombana 2020 mencatat areal persawahan di wilayah itu yang produktif mencapai 17.000 hektare lebih, dengan rincian sawah irigasi sekitar hampir 10 ribu hektare dan sisanya sekitar 7.327 hektare merupakan sawa non irigasi.
Menurut Pj Bupati Bombana, sektor pertanian merupakan sektor basis di Bombana, sehingga sangat tepat jika harus ada intervensi melalui dana desa untuk lebih mengembangkan sektor itu.
"Sektor pertanian ini dinilai memberikan andil besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena banyak menyerap tenaga kerja informal," katanya.
Dikatakan, sektor pertanian dalam arti luas juga menjadi bagian komoditas unggulan di desa, baik itu bidang pertanian, perkebunan maupun perikanan.
"Setiap desa memiliki satu produk unggulan berbasis sumber daya alam yang ada di daerah itu," ujarnya seraya menambahkan dari jumlah 22 wilayah kecamatan di Bombana area persawahan terluas berada di Kecamatan Lantari Jaya yang mencapai lebih dari 6.000 hektare yang meliputi sawah non irigasi 4.200 hektare dan sawah irigasi sekitar 2.000 hektare.
Terluas kedua di Kecamatan Poleang Timur mencapai 2.000-an hektare yang seluruhnya sawah irigasi dan sekitar 56 hektare non irigasi, kemudian Poleang Utara seluas 1.690 hektare sawah irigasi dan ada 200 hektare non irigasi, dan sisanya kecamatan lain yang luas areal di bawah 500 hektare.