Kendari (ANTARA) - Bupati Konawe Utara (Konut) resmi dilantik sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Komite Seni dan Budaya Nusantara (KSBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2023-2028. Pelantikan tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Dewan pimpinan Pusat (DPP) KSBN Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji.
"Dengan mengucapkan Bismillah, Ketua DPW KSBN Sultra Ruksamin bersama jajaran pengurus masa bhakti 2023-2028, dinyatakan resmi dilantik," kata Ketua DPP KSBN Hendardji Soepandji, Selasa, saat melantik Ketua DPW KSBN Sultra Ruksamin di Kota Kendari.
Ia mengatakan bahwa Sultra merupakan miniatur Indonesia dengan daerah yang kaya dengan nilai-nilai seni dan budaya.
“Kebudayaan itu memang kan harus terus dirawat. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan itu kan perintah dari negara yang harus dijalankan oleh pemerintah dan masyarakat,” katanya.
Untuk itu, kata dia, pemerintah dan masyarakat mempunyai kewajiban untuk mengimplementasikan undang-undang tersebut, dan bukan hanya teori saja.
“Bukan saja kita berteori, tapi juga mengimplementasikan dalam bentuk bagaimana kita berkreasi, berinteraksi, dan berekspresi di dalam masyarakat itu sendiri,” sebut Hendardji Soepandji.
Sementara itu, Ketua DPW KSBN Sultra Ruksamin menyampaikan rasa kebahagiaannya atas terbentuknya KSBN di Bumi Anoa.
“Dan ini yang pertama untuk di wilayah Sulawesi,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa pengaruh dari KSBN tersebut sangat besar bagi budaya bangsa Indonesia. Sebab, saat ini negara sedang membutuhkan karakter bangsa untuk menunjukkan bahwa Indonesia kepada dunia Internasional terkait dengan seni dan kebudayaannya.
“Jadi kita, dalam rangka membangun sumber daya itulah yang kita maksudkan tadi (seni dan budaya). Bahwa sumber daya di Sulawesi Tenggara ini bukan hanya sumber daya alam. Sumber daya alam kita gali, oke untuk kesejahteraan masyarakat, tapi semakin digali semakin habis. Tapi, sumber daya budaya kita yang ada sekarang ini semakin digali dia semakin menampakkan siapa Sulawesi Tenggara sebenarnya,” katanya.
Ia menyebutkan bahwa untuk kelanjutan KSBN Sultra, pihaknya akan terlebih dahulu menggelar Rapat Kerja (Raker) untuk menentukan program-program apa saja yang akan dilaksanakan.
“Karena di dalamnya banyak sekali, bukan saja budayanya, tetapi seninya yang paling banyak. Kita termasuk seni tari, seni apa semua, seni fotografer ada semua di dalam sini,” demikian Ruksamin.