Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari bersama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mencanangkan penanaman sejuta pohon di sejumlah ruas jalan Rumah Jabatan Gubernur Sultra di Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.
Pencanangan tersebut resmi dimulai dengan penanaman pohon yang dilakukan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu dan Sekretaris Daerah (Sekda) Asrun Lio yang mewakili Gubernur Sultra.
Sekda Sultra Asrun Lio di Kendari Rabu, mengatakan bahwa pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemkot Kendari khususnya pada pencanangan kegiatan penanaman pohon yang bertujuan untuk menata wajah kota dan penghijauan wilayah Kota Kendari pasca bencana hidrometeorologi.
“Ini waktu pak Pj wali kota melakukan penebangan, kerapian di seluruh kota ini banyak masyarakat yang protes, kenapa menebang pohon ini, masih kita butuhkan pohon yang rindang itu. Baru mereka sadari bahwa pada bencana kemarin. Bayangkan kalau pohon-pohon itu tidak dirapikan pasti seluruh jalan di Kota Kendari ini mengalami kemacetan, karena pohon tumbang,” katanya.
Dia menyebutkan bahwa Pemprov Sultra juga mengapresiasi langkah cepat Pemkot Kendari yang bisa memprediksi potensi terjadinya bencana. Sehingga, dengan hal tersebut bisa diambil langkah untuk mengantisipasinya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengungkapkan bahwa penanaman pohon tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Kendari yang ke-192 tahun.
Ia menyampaikan bahwa penanaman tersebut juga merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Sultra kepada tim Satuan Tugas (Satgas) penataan kota pasca penebangan pohon.
“Kita meremajakan pohon-pohon di Kota Kendari ini, karena sudah dianggap membahayakan saat itu, karena umurnya sudah di atas 20 tahun,” ungkapnya.
Asmawa Tosepu menambahkan bahwa Satgas penataan kota telah menebang sekitar 3.000 pohon di Kota Kendari.
Ia menuturkan bahwa selain di ruas jalan Rujab Gubernur, pihaknya juga melakukan hal yang sama secara serentak di seluruh wilayah Kota Kendari dengan jenis tanaman pelindung dan tanaman produktif.
“Selain berfungsi melestarikan lingkungan, tanaman produktif seperti buah-buahan nanti hasilnya bisa dinikmati masyarakat, baik untuk konsumsi pribadi, maupun dijual,” tutupnya.