Kendari (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara meminta masyarakat di Kabupaten Wakatobi melindungi habitat hewan langka burung kacamata dari ancaman kepunahan.
"Burung kacamata ("zopterops flavissimus") salah satu jenis burung yang dilindungi sehingga masyarakat dilarang untuk menangkap," kata Kepala BKSDA Sulawesi Tenggara (Sultra) Sakrianto Djawie, di Kendari, Selasa.
Sebelumnya, BKSDA Sultra telah melepasliarkan puluhan satwa langka jenis burung kacamata asal Kabupaten Wakatobi yang disita dari tangan oknum masyarakat.
Burung kacamata dari empat jenis itu, katanya, diamankan di atas kapal angkutan rakyat dari Kendari-Wakatobi yang hendak dijual keluar daerah.
Burung kacamata yang dilindungi itu diamankan sebanyak 64 ekor dalam kondisi sehat yang disita dari oknum masyarakat yang akan dibawa ke luar daerah untuk diperjualbelikan.
Sakrianto Djawie menambahkan pelepasan satwa langka itu kehabitatnya bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Wakatobi, Karantina Wilayah Wanci, dan Pemerintah Kecamatan Wangi-wangi Selatan, serta tokoh adat Mandati.
"Pelepasliaran burung endemik Kabupaten Wakatobi itu dilakukan bersama-sama di Hutan Motika, Pulau Wanci, Kabupaten Wakatobi," ujar Sakrianto.
BKSDA Sultra terus mengedukasi masyarakat terkait dengan pelestarian burung kacamata asal Wakatobi yang menjadi aset daerah.