Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan arah luncuran awan panas guguran Gunung Semeru di Jawa Timur mengarah ke sektor tenggara dan selatan dari puncak gunung api tersebut dengan jarak lebih dari 13 kilometer.
"Jangkauan awan panas guguran sudah mencapai lebih dari 13 kilometer," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Minggu.
Hendra menuturkan lahar dingin maupun lahar panas dapat terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak, khususnya sepanjang aliran sungai.
Pada Minggu pukul 00.00 WIB sampai 12.00 WIB, PVMBG mencatat jumlah dan jenis gempa didominasi oleh gempa awan panas dan gempa letusan sebanyak 13 kali dengan amplitudo awan panas terekam 40 milimeter.
Sebaran material erupsi berupa lontaran batuan pijar diperkirakan dapat mencapai radius 8 kilometer dari puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu saat ini mencapai 12 kilometer ke arah tenggara.
"Arah dan jarak sebaran material abu ini dapat berubah tergantung arah dan kecepatan angin," jelas Hendra.
PVMBG pada Minggu telah menaikkan status Gunung Semeru dari sebelumnya Level 3 atau Siaga menjadi Level IV atau Awas terhitung pukul 12.00 WIB.
Suplai magma di Gunung Semeru relatif tinggi, demikian juga eruption rate-nya terlihat dari hampir setiap hari Semeru ini meletus dan terjadi akumulasi material vulkanik di puncak.
PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas dalam radius 17 kilometer di Besuk Kobokan dan Kali Lanang sejauh 19 kilometer.
"Kalau kami melihat data yang kami dapatkan perbedaan dengan sebelumnya suplai magma secara kualitatif lebih besar dibandingkan sebelumnya, ini yang menjadi alasan PVMBG untuk meningkatkan status dan meningkatkan jarak aman," pungkas Hendra.
Baca juga: Status Gunung Semeru di Jawa Timur naik menjadi level Awas
1.979 orang mengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik setelah adanya luncuran awan panas guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Jawa Timur, Minggu.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, merinci 11 titik pengungsian itu meliputi 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip.
Kemudian, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMPN 2 Pronojiwo.
Sementara itu, wilayah yang terdampak APG Gunung Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.
Disampaikan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Semeru dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).
Hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi.
Sebanyak 10.000 lembar masker kain, 10.000 lembar masker medis dan 4.000 masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko kesehatan pernafasan akibat abu vulkanik.
Sementara itu pendirian dapur umum sedang dalam proses oleh PMI dan Dinas Sosial Kabupaten Lumajang.
Baca juga: Sebagian warga lereng Gunung Semeru di Jatim mengungsi akibat luncuran awan panas
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PVMBG: Luncuran awan panas Gunung Semeru capai 13 kilometer lebih