Warga penyintas gempa Cianjur di Kampung Banjar Pinang, Desa Cijendil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar shalat Jumat dalam suasana keharuan.
Pantauan ANTARA di lapangan warga yang terdiri atas pria dewasa, lansia, hingga anak-anak bergabung melaksanakan shalat berjamaah bersama Tim SAR Brimob dan Basarnas.
Shalat dipimpin Haji Usman Sumilar yang dituakan oleh masyarakat setempat dengan muazin Bripda Iqbal, bilal Ipda Rasnawi, dan khatib Aiptu Zikron Abdillah.
Dalam Khutbah Jumat itu, khatib mengajak masyarakat untuk bertawakal dan sabar dalam menjalankan takdir Allah.
Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al Baqarah ayat 156 "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-NYA lah kami kembali)".
"Musibah dan ujian Allah datang silih berganti tidak ada putusnya harus jadikan bangsa yang sabar," kata khatib.
Shalat Jumat digelar dua rakaat dilanjutkan dengan shalat gaib. Warga dan tim SAR mendoakan warga yang menjadi korban gempa.
Ibadah shalat Jumat ditutup dengan berselawat dan saling bersalaman. Adnan (54), salah satu warga tampak haru menyelesaikan shalat.
"Ada keharuan terasa, melaksanakan shalat berjamaah dalam situasi seperti ini," kata Adnan.
Adnan mengatakan warga tidak bisa melaksanakan shalat di Masjid Umar Bin Khatab karena rusak berat.
Ada puluhan warga yang mengungsi dengan kondisi rumah rusak berat hingga ringan. Satu warga dinyatakan meninggal dunia.
Berdasarkan data dari BNPB hingga hari Kamis (24/11/2022) sore tercatat korban meninggal bertambah menjadi 272 orang. Jumlah tersebut bertambah seiring dengan tim SAR gabungan yang menemukan korban meninggal dunia atas nama Nining (64).
Dari 272 korban tersebut, 165 jenazah berhasil diidentifikasi. Sementara, 107 jenazah lainnya masih terus dicari identitasnya.
Identifikasi jenazah
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi enam jenazah, setelah menerima 14 kantong jenazah korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11) 2022 malam hingga Jumat sore.
Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Pol dr Adang Azhar di RSUD Sayang Cianjur, Jumat (25/11) mengatakan pihaknya sudah menerima sebanyak 145 kantong jenazah, terdiri atas 144 jenazah utuh dan satu berisi bagian tubuh.
"Pagi tadi kami telah kembali berhasil mengidentifikasi enam jenazah," katanya.
Jenazah pertama dengan nomor PM 118, teridentifikasi sebagai Indri, wanita 24 tahun. Kedua, jenazah nomor PM 119 teridentifikasi sebagai Andika Sulaiman pria 34 tahun.
Ketiga, jenazah nomor PM 120 teridentifikasi sebagai Tatik Rohayati, wanita 56 tahun. Keempat, jenazah nomor PM 121 teridentifikasi sebagai Yayah Rodiyah, wanita 52 tahun.
Kelima, jenazah nomor PM 122 teridentifikasi sebagai Yeni Siti Rubaeni, wanita 54 tahun, dan keenam jenazah nomor PM 123 teridentifikasi aebagai Fitrianingsih, wanita 24 tahun.
"Adapun jumlah total data yang sudah berhasil teridentifikasi sampai dengan hari ini, Jumat 25 November 2022 adalah sejumlah 130 jenazah, dan ada enam jenazah masih menunggu kelengkapan data antemortem. Sedangkan satu buah body part atau potongan tubuh masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut yaitu nanti menunggu hasil pemeriksaan DNA," katanya.
Ia juga mengatakan delapan jenazah sedang dalam proses pemeriksaan dan masih berlanjut.
Pihaknya mengimbau keluarga yang masih kehilangan anggota keluarganya untuk bisa melapor ke Posko pengaduan orang hilang di RSUD Sayang Cianjur dengan membawa data-data korban bisa berupa kartu keluarga, rekam medis terakhir, keluarga kandung dan lain-lainnya untuk pengambilan sampel DNA, demikian Adang Azhar.
Baca juga: Gempa Cianjur: sebanyak 31 warga Cugenang belum ditemukan
Baca juga: Polda Sulawesi Tenggara galang dana bantu korban gempa Cianjur
Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Pol dr Adang Azhar di RSUD Sayang Cianjur, Jumat (25/11) mengatakan pihaknya sudah menerima sebanyak 145 kantong jenazah, terdiri atas 144 jenazah utuh dan satu berisi bagian tubuh.
"Pagi tadi kami telah kembali berhasil mengidentifikasi enam jenazah," katanya.
Jenazah pertama dengan nomor PM 118, teridentifikasi sebagai Indri, wanita 24 tahun. Kedua, jenazah nomor PM 119 teridentifikasi sebagai Andika Sulaiman pria 34 tahun.
Ketiga, jenazah nomor PM 120 teridentifikasi sebagai Tatik Rohayati, wanita 56 tahun. Keempat, jenazah nomor PM 121 teridentifikasi sebagai Yayah Rodiyah, wanita 52 tahun.
Kelima, jenazah nomor PM 122 teridentifikasi sebagai Yeni Siti Rubaeni, wanita 54 tahun, dan keenam jenazah nomor PM 123 teridentifikasi aebagai Fitrianingsih, wanita 24 tahun.
"Adapun jumlah total data yang sudah berhasil teridentifikasi sampai dengan hari ini, Jumat 25 November 2022 adalah sejumlah 130 jenazah, dan ada enam jenazah masih menunggu kelengkapan data antemortem. Sedangkan satu buah body part atau potongan tubuh masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut yaitu nanti menunggu hasil pemeriksaan DNA," katanya.
Ia juga mengatakan delapan jenazah sedang dalam proses pemeriksaan dan masih berlanjut.
Pihaknya mengimbau keluarga yang masih kehilangan anggota keluarganya untuk bisa melapor ke Posko pengaduan orang hilang di RSUD Sayang Cianjur dengan membawa data-data korban bisa berupa kartu keluarga, rekam medis terakhir, keluarga kandung dan lain-lainnya untuk pengambilan sampel DNA, demikian Adang Azhar.
Baca juga: Gempa Cianjur: sebanyak 31 warga Cugenang belum ditemukan
Baca juga: Polda Sulawesi Tenggara galang dana bantu korban gempa Cianjur
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penyintas gempa Cianjur shalat Jumat dalam keharuan