Kendari (ANTARA) - PT Pelni (Persero) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, optimistis target muatan kontainer dan general cargo pada 2022 dapat terpenuhi karena periode Januari-Juli sudah mencapai 66,5 persen.
Kepala PT Pelni Cabang Baubau melalui Senior Staf Bagian Komersial Pelni Cabang Baubau, Faizal Damrin, Selasa, mengatakan target muatan kontainer pada 2022 ditargetkan sebanyak 181 teus dan general cargo berjumlah 370 ton.
"Saat ini untuk dry (muatan kering) dari segi produksi sudah mencapai 91 teus (kontainer) sedangkan reefer (muatan beku) sebanyak 95 teus, sementara general cargo sudah mencapai 286 ton. Jadi untuk muatan kontainer sudah mencapai 66 persen dan general cargo sebanyak 66,5 persen," katanya.
Faisal menyebut, meski target tahunan yang dicapai sudah sebesar itu, tetapi dari target bulanan kontainer capaiannya sudah sebesar 111 persen dan general cargo sebanyak 171 persen.
"Tentu kita sangat optimistis dapat dicapai karena masih ada sisa berapa bulan ke depan," ujarnya.
Kondisi yang diperoleh baru sebesar itu, menurut dia, karena pada awal tahun utamanya periode Januari hingga Maret lalu juga adanya beberapa kapal yang menjalani perawatan rutin tahunan atau docking, sehingga produksi menurun.
"Walau begitu tapi kekurangan yang tiga bulan itu ditutupi sama bulan berikutnya, sehingga capaiannya sudah sebesar itu. Tetapi puncaknya nanti paling sampai Desember insya Allah tercapai," ujarnya.
Ia mengatakan, rata-rata muatan kering seperti kopra, kelapa dan mete, serta muatan beku seperti ikan beku dan ikan teri beku dari Baubau ke Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) dan Tanjung Priok (Jakarta).
"Jadi muatan kontainer didominasi ke Tanjung Priok dan tanjung perak. Untuk ikan teri biasanya berasal dari daerah sekitar Baubau seperti Mawasangka (Buteng) dan daerah-daerah sekitar pulau lainnya. Kalau ikan beku biasanya dari TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Wameo," katanya.