Di Indonesia, kasus COVID-19 bertambah 5.455 orang disertai 4.850 pasien sembuh
Jakarta (ANTARA) - Kasus COVID-19 di Indonesia mengalami penambahan setelah 5.455 pasien terkonfirmasi COVID-19 yang disertai juga dengan laporan kenaikan 4.850 orang yang telah pulih, berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dengan penambahan itu maka total 6.240.699 orang telah terkonfirmasi positif COVID-19 sejak 2020, dengan 6.032.722 orang di antaranya telah dinyatakan pulih.
Sementara itu, Satgas juga melaporkan sepuluh orang meninggal dunia pada hari ini akibat COVID-19. Menjadikan total 157.082 orang telah berpulang akibat terinfeksi penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu.
Adanya pasien baru menjadikan saat ini terdapat 50.895 kasus aktif atau pasien yang menjalani perawatan dan isolasi setelah terkonfirmasi infeksi COVID-19. Jumlah itu memperlihatkan kenaikan 595 pasien COVID-19 dibandingkan Jumat (5/8).
Terdapat pula 6.219 orang yang diperiksa sebagai suspek COVID-19.
Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian terhadap 102.800 spesimen dari 49.920 orang di jejaring laboratorium seluruh Indonesia. Total telah diuji 104.347.059 spesimen dari 68.811.162 orang sejak 2020.
Tingkat positif nasional harian untuk kategori spesimen adalah 10,35 persen dan kategori orang 10,93 persen.
Provinsi yang melaporkan kenaikan kasus terbesar pada hari ini yaitu DKI Jakarta dengan 2.356 kasus baru, Jawa Barat 1.183 kasus baru, Banten 618 kasus baru, Jawa Timur 486 kasus baru dan Bali 169 kasus baru.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan kasus positif COVID-19 mingguan di Indonesia meningkat hingga 15 kali lipat dalam dua bulan terakhir.
Dalam keterangan pers virtual di Jakarta, Kamis (4/8), Wiku menjelaskan kasus positif pada pekan ini tercatat 38.000, jauh lebih tinggi dibandingkan 2.000 kasus pada Juni 2022.
Dari Kendari dilaporkan, Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mencatat cakupan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster di daerah ini mencapai 49.462 jiwa dari 265.147 sasaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum di Kendari, Sabtu, mengatakan pemberian vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat di daerah tersebut terus dilakukan karena pandemi belum berakhir sepenuhnya.
"Sampai saat ini cakupan vaksinasi booster di Kendari ada di angka 21,56 persen atau 49.462 orang dari sasaran," katanya.
Dinas Kesehatan setempat mencatat, untuk penerima vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 105,14 persen atau 278.772 orang. Sedangkan vaksin dosis lengkap atau kedua mencapai 195.406 atau 73,70 persen dari sasaran.
Ia kemudian merinci penerima vaksinasi per kategori di antaranya tenaga kesehatan 5.802 orang (139,77 persen) dosis pertama, 5.390 orang (129,85) dosis kedua, dan 3.929 orang (94,65) dosis penguat dari target 4.151 sasaran.
Penerima dosis pertama petugas publik mencapai 52.741 orang atau 139,49 persen, dosis kedua 39.747 orang (105,12), dosis penguat 17.187 orang (45,46) dari target 37.810 sasaran.
Cakupan vaksinasi dosis pertama kelompok lanjut usia tercatat 9.616 orang atau 56,43 persen, dosis kedua 7.783 orang (45,67), dosis penguat 2.649 orang (15,55) dari target 17.040 sasaran.
Penerima dosis pertama masyarakat umum dan rentan sebanyak 150.523 orang atau 88,33 persen dan dosis kedua 103.585 orang (60,79) dan dosis penguat 25.651 orang (16,05) dari target 170.409 sasaran.
Vaksinasi bagi remaja mencapai 40.093 orang atau 112,19 persen dosis pertama dan 28.643 orang (80,15) dosis kedua dari target 35.737 sasaran.
Selanjutnya, vaksinasi usia 6-11 tahun dosis pertama mencapai 19.530 orang atau 52,29 persen dan dosis kedua 9.906 orang (26,52) dari target 37.352 sasaran.
"Layanan vaksinasi kami terus buka di Posko Dinas Kesehatan, silahkan datang. Pelayanan mulai dosis satu, dua termasuk yang mau booster," katanya.
Dia mengingatkan agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan utamanya memakai masker saat menjalankan aktivitas sehari-hari karena wabah pandemi COVID-19 masih terdeteksi di kota itu dimana ada tiga kasus aktif yang tengah menjalani isolasi mandiri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kasus COVID-19 RI bertambah 5.455 orang disertai 4.850 pasien pulih
Dengan penambahan itu maka total 6.240.699 orang telah terkonfirmasi positif COVID-19 sejak 2020, dengan 6.032.722 orang di antaranya telah dinyatakan pulih.
Sementara itu, Satgas juga melaporkan sepuluh orang meninggal dunia pada hari ini akibat COVID-19. Menjadikan total 157.082 orang telah berpulang akibat terinfeksi penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu.
Adanya pasien baru menjadikan saat ini terdapat 50.895 kasus aktif atau pasien yang menjalani perawatan dan isolasi setelah terkonfirmasi infeksi COVID-19. Jumlah itu memperlihatkan kenaikan 595 pasien COVID-19 dibandingkan Jumat (5/8).
Terdapat pula 6.219 orang yang diperiksa sebagai suspek COVID-19.
Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian terhadap 102.800 spesimen dari 49.920 orang di jejaring laboratorium seluruh Indonesia. Total telah diuji 104.347.059 spesimen dari 68.811.162 orang sejak 2020.
Tingkat positif nasional harian untuk kategori spesimen adalah 10,35 persen dan kategori orang 10,93 persen.
Provinsi yang melaporkan kenaikan kasus terbesar pada hari ini yaitu DKI Jakarta dengan 2.356 kasus baru, Jawa Barat 1.183 kasus baru, Banten 618 kasus baru, Jawa Timur 486 kasus baru dan Bali 169 kasus baru.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan kasus positif COVID-19 mingguan di Indonesia meningkat hingga 15 kali lipat dalam dua bulan terakhir.
Dalam keterangan pers virtual di Jakarta, Kamis (4/8), Wiku menjelaskan kasus positif pada pekan ini tercatat 38.000, jauh lebih tinggi dibandingkan 2.000 kasus pada Juni 2022.
Dari Kendari dilaporkan, Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mencatat cakupan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster di daerah ini mencapai 49.462 jiwa dari 265.147 sasaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum di Kendari, Sabtu, mengatakan pemberian vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat di daerah tersebut terus dilakukan karena pandemi belum berakhir sepenuhnya.
"Sampai saat ini cakupan vaksinasi booster di Kendari ada di angka 21,56 persen atau 49.462 orang dari sasaran," katanya.
Dinas Kesehatan setempat mencatat, untuk penerima vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 105,14 persen atau 278.772 orang. Sedangkan vaksin dosis lengkap atau kedua mencapai 195.406 atau 73,70 persen dari sasaran.
Ia kemudian merinci penerima vaksinasi per kategori di antaranya tenaga kesehatan 5.802 orang (139,77 persen) dosis pertama, 5.390 orang (129,85) dosis kedua, dan 3.929 orang (94,65) dosis penguat dari target 4.151 sasaran.
Penerima dosis pertama petugas publik mencapai 52.741 orang atau 139,49 persen, dosis kedua 39.747 orang (105,12), dosis penguat 17.187 orang (45,46) dari target 37.810 sasaran.
Cakupan vaksinasi dosis pertama kelompok lanjut usia tercatat 9.616 orang atau 56,43 persen, dosis kedua 7.783 orang (45,67), dosis penguat 2.649 orang (15,55) dari target 17.040 sasaran.
Penerima dosis pertama masyarakat umum dan rentan sebanyak 150.523 orang atau 88,33 persen dan dosis kedua 103.585 orang (60,79) dan dosis penguat 25.651 orang (16,05) dari target 170.409 sasaran.
Vaksinasi bagi remaja mencapai 40.093 orang atau 112,19 persen dosis pertama dan 28.643 orang (80,15) dosis kedua dari target 35.737 sasaran.
Selanjutnya, vaksinasi usia 6-11 tahun dosis pertama mencapai 19.530 orang atau 52,29 persen dan dosis kedua 9.906 orang (26,52) dari target 37.352 sasaran.
"Layanan vaksinasi kami terus buka di Posko Dinas Kesehatan, silahkan datang. Pelayanan mulai dosis satu, dua termasuk yang mau booster," katanya.
Dia mengingatkan agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan utamanya memakai masker saat menjalankan aktivitas sehari-hari karena wabah pandemi COVID-19 masih terdeteksi di kota itu dimana ada tiga kasus aktif yang tengah menjalani isolasi mandiri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kasus COVID-19 RI bertambah 5.455 orang disertai 4.850 pasien pulih