Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas di 2045.
"Harapan saya, sinergitas TNI-Polri yang selama ini terbangun terus bisa kita jaga sehingga dapat mengawal kebijakan pemerintah serta mampu menghadapi ancaman, tantangan, dan gangguan kamtibmas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata Sigit dikutip dari siaran pers di Jakarta, Jumat.
Kapolri menyampaikan itu saat menjadi salah satu pembicara dalam Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI AD di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah. Sigit memaparkan soal optimalisasi sinergitas TNI-Polri dalam menyelesaikan permasalahan bangsa menuju Indonesia berdaulat, adil, dan makmur 2045.
Terkait mewujudkan Indonesia Emas, Sigit menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menuangkan tujuh impian Indonesia mulai 2015-2085. Kebijakan Pemerintah saat ini, kata Sigit, mengarah untuk melaksanakan peta jalan tersebut.
Dari visi itu, Sigit menyebut ada empat pilar untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, yakni manusia Indonesia yang unggul, berbudaya, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kedua, ekonomi yang maju dan berkelanjutan. Ketiga, pembangunan yang merata dan inklusif, dan keempat, negara yang demokratis, kuat dan bersih.
Menurut Kapolri itu semua bisa terwujud apabila syaratnya, stabilitas kamtibmas, kedaulatan negara, soliditas TNI-Polri terjaga dengan baik.
"Namun kalau tidak, jangan pernah mimpi mewujudkan visi ini. Ini pentingnya pertemuan kita hari ini. Sehingga kita bisa melihat kembali ada tujuan besar yang harus kita kawal sebagai pilar utama bangsa," ucap Sigit.
Sigit menjelaskan soal skenario pertumbuhan perekonomian Indonesia, untuk saat ini sudah mulai masuk ke tahapan lepas landas yang di dalamnya pemerintah sedang menyiapkan pembangunan SDM unggul hingga menyiapkan infrastruktur yang bertujuan sebagai fondasi perekonomian industri dan manufaktur.
Dengan begitu, lanjut dia, diharapkan pada 2030 hingga 2035, pertumbuhan perekonomian Indonesia jauh lebih baik.
Peran TNI-Polri harus terus memantau dan mengawasi situasi dinamika lingkungan strategis ditingkat global, nasional hingga regional seperti pandemi COVID-19, perang Ukraina-Rusia, kemunculan kelompok terorisme, masalah soal kedaulatan, Pemilu serentak di 2024, mengawal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan dinamika dalam negeri lainnya.
Sigit pun menegaskan TNI-Polri saat ini terus melakukan optimalisasi dalam penguatan sinergitas dan soliditas. Hal itu diimplementasikan mulai dari pendidikan dasar, pengembangan, hingga pendidikan pengembangan umum.
Bahkan, sinergitas dan soliditas TNI-Polri yang konkret, menurut Sigit sangat dirasakan dalam penanganan serta pengendalian pandemi COVID-19. Pasalnya, kedua lembaga tersebut terus berada di lini terdepan terkait hal tersebut.
"Salah satu success story adalah bagaimana penanganan pandemi COVID-19. Pada saat itu kita tidak tahu harus berbuat apa. Kita semua yang harus di belakang tiba-tiba harus ada di lini terdepan. Alhamdulillah 2021 menempati tempat pertama di ASEAN terkait penanganan COVID-19," katanya.
Dampak positif dari sinergitas TNI-Polri yakni pertumbuhan ekonomi yang sempat minus 5 persen kemudian meningkat menjadi 7 persen. Kuartal kedua, ketiga sempat turun tapi kuartal keempat 2021 dan kuartal pertama 2022 bisa naik 5 persen.
Sigit mengatakan masih ada hal lain permasalahan bangsa yang memerlukan implementasi dari sinergitas dan soliditas TNI-Polri, di antaranya pencegahan serta penanganan konflik sosial masyarakat, mitigasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), antisipasi hingga pemberian bantuan apabila terjadinya bencana alam, penanganan dan penanggulangan terorisme, serta isu di Papua yang memerlukan peran dari TNI-Polri.
Kemudian, lanjut dia memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan kondusif, aman dan tertib, hingga mengatasi munculnya kelompok yang menentang ideologi Pancasila.
Sinergitas TNI-Polri juga sangat dibutuhkan untuk mengawal dan memastikan proses pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Mengingat, Pemerintah mengeluarkan kebijakan Indonesia sentris dengan semangat pemerataan perekonomian di seluruh Indonesia.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, menggelorakan Visi Indonesia Emas 2045 yang merupakan gagasan Indonesia menjadi negara berdaulat, maju, adil, dan makmur pada HUT Ke-100 Indonesia.
Visi Indonesia Emas 2045, kata Sigit, akan terwujud dengan sinergi dan soliditas seluruh elemen Bangsa Indonesia, seperti yang terjadi dalam acara Bakti Kesehatan Polri di titik nol IKN, Kalimantan Timur, yang diikuti seluruh elemen bangsa mulai organisasi kepemudaan (OKP), mahasiswa, serikat pekerja atau buruh, unsur pemerintahan, dan aparat keamanan.
“Tentunya semangat ini terus kita gelorakan di titik nol. Kita memandang ke depan bahwa Indonesia akan menjadi lebih baik. Untuk bisa mencapai visi kita menuju Indonesia Emas 2045," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Dalam kesempatan itu, Sigit menyaksikan penandatanganan komitmen bersama elemen bangsa, yakni pemuda, mahasiswa, dan buruh untuk bersama-sama mengawal dan menuntaskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
"Hari ini hampir seluruh elemen bangsa, dari organisasi kepemudaan, kemahasiswaan, dan sebagian besar serikat pekerja atau buruh ikut hadir menjadi komitmen kita bahwa dengan adanya komitmen penandatanganan merupakan wujud dukungan untuk keberlanjutan pembangunan IKN," ujarnya.
Menurut jenderal bintang empat itu, penandatanganan bersama elemen bangsa merupakan komitmen generasi penerus bangsa agar melanjutkan semangat dan cita-cita pembangunan IKN.
Ia mengatakan pembangunan IKN akan memakan waktu panjang dan seluruh elemen bangsa akan mengawal kebijakan tersebut sampai tuntas, dari generasi kini hingga generasi masa depan.
“Di sini, kapolri, pangdam, kapolda, dan pejabat utama akan mengawal kebijakan ini. Selanjutnya rekan-rekan generasi muda inilah yang melanjutkan dan mengawal sampai tuntas. Karena mungkin saja nanti di antaranya rekan-rekan kita akan menjadi pemimpin nasional pada tahun 2045. Jadi tanggung jawab untuk melanjutkan kami titipkan kepada rekan-rekan semua," kata Sigit.
Polri melaksanakan Bakti Kesehatan menyambut HUT Ke-76 Bhayangkara di titik nol kilometer IKN, Kalimantan Timur. Acara tersebut dilaksanakan serentak di 34 provinsi di Tanah Air.
Dalam acara tersebut dilaksanakan operasi bibir sumbing dan lelangit yang memecahkan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan catatan peserta terbanyak.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, tenaga kesehatan yang tergabung dari berbagai instansi. Saya melihat ada teman-teman OKP dan organisasi mahasiswa. Ini merupakan wujud sinergi dan soliditas dari kita semua untuk masyarakat. Khususnya yang saat ini membutuhkan perbaikan-perbaikan terkait kesehatan," ujar Sigit.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, menggelorakan Visi Indonesia Emas 2045 yang merupakan gagasan Indonesia menjadi negara berdaulat, maju, adil, dan makmur pada HUT Ke-100 Indonesia.
Visi Indonesia Emas 2045, kata Sigit, akan terwujud dengan sinergi dan soliditas seluruh elemen Bangsa Indonesia, seperti yang terjadi dalam acara Bakti Kesehatan Polri di titik nol IKN, Kalimantan Timur, yang diikuti seluruh elemen bangsa mulai organisasi kepemudaan (OKP), mahasiswa, serikat pekerja atau buruh, unsur pemerintahan, dan aparat keamanan.
“Tentunya semangat ini terus kita gelorakan di titik nol. Kita memandang ke depan bahwa Indonesia akan menjadi lebih baik. Untuk bisa mencapai visi kita menuju Indonesia Emas 2045," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Dalam kesempatan itu, Sigit menyaksikan penandatanganan komitmen bersama elemen bangsa, yakni pemuda, mahasiswa, dan buruh untuk bersama-sama mengawal dan menuntaskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
"Hari ini hampir seluruh elemen bangsa, dari organisasi kepemudaan, kemahasiswaan, dan sebagian besar serikat pekerja atau buruh ikut hadir menjadi komitmen kita bahwa dengan adanya komitmen penandatanganan merupakan wujud dukungan untuk keberlanjutan pembangunan IKN," ujarnya.
Menurut jenderal bintang empat itu, penandatanganan bersama elemen bangsa merupakan komitmen generasi penerus bangsa agar melanjutkan semangat dan cita-cita pembangunan IKN.
Ia mengatakan pembangunan IKN akan memakan waktu panjang dan seluruh elemen bangsa akan mengawal kebijakan tersebut sampai tuntas, dari generasi kini hingga generasi masa depan.
“Di sini, kapolri, pangdam, kapolda, dan pejabat utama akan mengawal kebijakan ini. Selanjutnya rekan-rekan generasi muda inilah yang melanjutkan dan mengawal sampai tuntas. Karena mungkin saja nanti di antaranya rekan-rekan kita akan menjadi pemimpin nasional pada tahun 2045. Jadi tanggung jawab untuk melanjutkan kami titipkan kepada rekan-rekan semua," kata Sigit.
Polri melaksanakan Bakti Kesehatan menyambut HUT Ke-76 Bhayangkara di titik nol kilometer IKN, Kalimantan Timur. Acara tersebut dilaksanakan serentak di 34 provinsi di Tanah Air.
Dalam acara tersebut dilaksanakan operasi bibir sumbing dan lelangit yang memecahkan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan catatan peserta terbanyak.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, tenaga kesehatan yang tergabung dari berbagai instansi. Saya melihat ada teman-teman OKP dan organisasi mahasiswa. Ini merupakan wujud sinergi dan soliditas dari kita semua untuk masyarakat. Khususnya yang saat ini membutuhkan perbaikan-perbaikan terkait kesehatan," ujar Sigit.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapolri tekankan sinergitas TNI-Polri wujudkan Indonesia Emas 2045