Kendari (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari, Sulawesi Tenggara membekali 140 warga binaan atau narapidana dengan memberikan keterampilan bidang pertukangan kayu, las pabrik dan perbengkelan motor.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara Silvester Sili Laba di Kendari, Senin mengatakan memberikan keterampilan kepada warga binaan sangat penting sehingga para narapidana ketika keluar bisa memanfaatkan skil tersebut.
"Kegiatan ini memiliki arti yang berfaedah, tolong ini dimaknai sebagai suatu peristiwa yang sangat menggembirakan. Pendidikan dan pelatihan ini menggembirakan, jangan asal-asal mengikuti, ini akan menjadi bekal setelah bebas nanti," katanya.
Ia berpesan agar warga binaan mengikuti pelatihan yang diajarkan sebaik mungkin sehingga ketika menyelesaikan masa pidana dan keluar kembali ke masyarakat, bisa mencari pekerjaan yang halal dan tidak kembali perbuatan yang melanggar hukum.
"Keluar dari sini jangan ada persoalan hukum apalagi dengan narkoba, itu yang paling utama. Kalau sudah persoalan narkoba, sehebat apapun kita di pertukangan, perbengkelan tidak akan bisa," tutupnya.
Kepala Lapas Kendari Abdul Samad Dama mengatakan ratusan narapidana yang mengikuti pembinaan keterampilan berasal dari kasus pidana umum, narkoba hingga tindak pidana korupsi.
"Ada tiga bidang yang kami ajarkan, pertama pertukangan kayu ada dua kelompok 40 orang, perbengkelan atau montir dua kelompok 40 orang, las pabrikasi tiga kelompok sebanyak 60 orang," katanya.
Pelatihan ini bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra dan Yayasan Mertoriset Sultra untuk pendampingan instruktur yang akan dilaksanakan selama 24 Hari terhitung 6-30 Juni 2022.
"Ini untuk membekali mereka dengan keterampilan sehingga setelah mereka nanti bebas bisa mencari pekerjaan atau mencari nafkah melalui keterampilan yang diberikan apalagi memang jenis keterampilan yang diberikan sangat dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat," kata Samad.