Kendari (ANTARA) - Perayaan Waisak 2566 Budhist Era (BE)/2022 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, oleh umat Budha mulai longgar karena tidak diberlakukan lagi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Pembimbing Masyarakat Buddha Kanwil Kementerian Agama Sultra Gino di Kendari, Senin, mengatakan umat Buddha sudah bisa melakukan Puja Bhakti dan meditasi detik-detik Waisak tidak seperti dua tahun sebelumnya yang serba terbatas.
"Perayaan Waisak untuk tahun ini karena PPKM sudah dibuka, jadi kami sangat bersyukur sekali kita sudah bisa melaksanakan kegiatan Puja dengan tetap pembatasan, dengan tetap memakai masker itu yang salah satu yang kami lakukan," katanya.
Pada perayaan Hari Raya Trisuci Waisak 2022 ini, ia berharap seluruh umat Buddha sadar akan hidup berdampingan dengan umat yang lain.
"Kami mengharapkan umat Buddha sadar betul bahwa kita hidup berdampingan dengan umat yang lain jadi harus menggunakan sikap tenggang rasa, saling menghormati dan cinta kasih dan belas kasih terhadap masyarakat sekitar sehingga kita bisa berdampingan dengan umat agama yang lain," ujar dia.
Ketua Vihara Ratna Dipa, Janes mengatakan perayaan Hari Raya Waisak 2022 ini menjadi ajang toleransi dan menjaga kebersamaan di dalam perbedaan agama.
"Kita mentoleransi, menjunjung tinggi toleransi, saling hormat menghormati dengan demikian hidup berdampingan walaupun berbeda kita tetap damai," katanya.
Dia menyebut, sekitar 70 umat Buddha hadir langsung saat peringatan Hari Raya Waisak 2022 di Vihara pada hari ini.
"Jadi yang hadir tadi sekitar kurang lebih 70 orang. Ini mungkin sebagai awal, dua tahun tidak terjadi, biasanya lebih cuma tahun ini masih pada takut, tapi kurang lebih itu. Tapi cukup baiklah," katanya.
Perayaan Hari Raya Trisuci Waisak 2566 atau 2022 di Vihara Ratana Dipa Kendari di Lorong Jenaka, Kelurahan Wua-Wua, Kecamatan Wua-Wua, Kendari berlangsung khidmat.
Mengusung tema moderasi beragama membangun kedamaian, jemaat hadir dalam pelaksanaan detik-detik Trisuci Waisak yang jatuh pada pukul 12.13 Wita di Vihara Ratana Dipa seragam memakai pakaian dominan berwarna putih
Tampak setiap jemaat mengikuti rangkaian proses peribadatan secara khusyuk dan seksama dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 karena wabah ini belum sepenuhnya hilang.
Sementara itu, tim kepolisian berjaga di luar vihara saat proses ibadah berlangsung dan sebelumnya pun Tim Gegana dari Kepolisian Daerah atau Polda Sultra mensterilkan Vihara.