Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara terus berupaya meningkatkan kapasitas pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi binaan di beberapa kabupaten/kota di provinsi tersebut guna memajukan ekonomi daerah.
Plt Kepala BI Sultra Doni Saptadijaya di Kendari, Sabtu mengatakan dari tahun ke tahun pihaknya terus melakukan pembentukan hingga pembinaan terhadap UMKM yang tersebar di beberapa kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara.
"Ini wujud kontribusi BI dalam membantu memajukan perekonomian di Sulawesi Tenggara ini," kata Doni.
Dia menyebut, UMKM binaan pihaknya dibagi menjadi dua klaster yaitu klaster ketahanan pangan dan klaster pendukung pariwisata serta komoditas ekspor
"Kemudian kami juga membagi klaster ini ke dalam dua kategori yakni kategori aktif dan kategori klaster bertahap (phasing out)," jelasnya.
Dijelaskan, bagi kategori aktif seperti klaster bawang merah yang dibina sejak 2018-2021 di Kabupaten Kolaka Utara, kemudian klaster padi sawah organik dibina sejak 2020-2023 di Kolaka Timur (Koltim), serta klaster kakao sejak 2017-2020 di Koltim.
Lalu klaster pariwsiata dimulai pada 2021 hingga 2024 di Kabupaten Kolaka, klaster kain tenun pada 2017-2019 di Kabupaten Muna, serta klaster perikanan tangkap sejak 2018 hingga 2022 di Kabupaten Konawe.
Kemudian klaster padi sawah organik yang dibina sejak 2018-2021 di Kabupaten Buton Utara (Butur) serta klaster tenun sejak 2016-2019 di Kabupaten Wakatobi.
Sementara untuk klaster dengan kategori klaster bertahap yaitu klaster hortikultura pada 2014-2017 dan klaster kopi dibina sejak 2020 sampai 2023 di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Selanjutnya klaster padi sawah organik yang dibina pada 2016-2019 lalu di Kabupaten Bombana, klaster padi sawah organik 2014-2016 di Kabupaten Konawe, serta klaster rumput laut 2016-2019 lalu di Kabupaten Wakatobi.
Doni menambahkan bahwa pihaknya akan terus mendukung upaya pemerintah meningkatkan perekonomian melalui sektor UMKM guna membantu pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara.