Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir mengatakan bahwa mengikuti vaksinasi penting guna mencegah dampak parah jika seseorang terinfeksi COVID-19 termasuk varian Omicron.
"Memang betul vaksin ini bukan untuk kebal penuh, tetap bisa terkena, tertular (COVID-19), tetapi berdasarkan data yang kita punya, pengalaman termasuk yang sementara sedang dirawat itu, bagi yang sudah vaksin alhamdulillah kondisinya lebih baik, kondisinya lebih ringan, tidak perlu dirawat," kata Sulkarnain di Kendari, Selasa.
Wali Kota meyakini jika sudah melakukan vaksinasi maka dapat meningkatkan imunitas tubuh, sehingga ketika seseorang tertular atau terinfeksi COVID-19 maka kondisinya tidak separah orang yang belum melakukan vaksinasi.
"Sekarang ini (pasien COVID-19) yang dirawat karena baru satu kali vaksin bahkan ada yang belum vaksin," jelas Sulkarnain.
Dia menyebut, saat ini kasus positif COVID-19 di ibu kota provinsi ini mencapai angka 1.000-an. Meski begitu Wali Kota ini bersyukur karena berkat partisipasi dan kesadaran masyarakat mengikuti vaksinasi sehingga banyak yang terinfeksi namun tidak memiliki gejala.
"Alhamdulillah walaupun sudah tembus 1.000-an tetapi jumlah pasien yang dirawat tidak sebanyak ketika waktu tahun lalu saat varian Delta," ujar Wali Kota.
Kata dia, saat varian Delta merebak di kota itu pada 2021 ketika warga terinfeksi virus varian itu banyak yang menjalani perawatan di rumah sakit karena memiliki gejala yang cukup berat.
"Kalau varian Delta yang lalu ketika 1.000 begini, ini sudah penuh rumah sakit, tetapi alhamdulillah karena kita sebagian besar sudah vaksin, pasien yang terkategori butuh perawatan di rumah sakit tidak sebanyak yang lalu," kata Sulkarnain.
Wali Kota meminta masyarakat tetap waspada terhadap COVID-19 dengan ikut melakukan vaksinasi hingga dosis lengkap termasuk disiplin protokol kesehatan, apalagi varian baru Omicron yang penyebarannya cukup cepat.
"Jadi memang agak cepat varian Omicron ini penyebarannya. Kalau dulu waktu varian Delta untuk bisa di angka 1.000 butuh tiga bulan, ini kita awal Februari 2022 kasus pertama kita temukan, berarti kurang lebih dua minggu itu sudah tembus angka 1.000-an," tutur Wali Kota.
Dengan kondisi ini, Wali Kota meminta masyarakat terus disiplin menerapkan protokol kesehatan mulai memaki masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan saat menjalankan aktifitas produktif sehari-hari.
"Saya pesan untuk tetap waspada dengan menjaga kesehatan, tetap disiplin menggunakan masker setiap melakukan aktifitas," kata Sulkarnain Kadir.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum mengatakan total kasus positif COVID-19 di daerah ini sebanyak 1.270 dengan rincian 988 kasus aktif, 281 kasus sembuh dan satu meninggal dunia.
"Dari jumlah kasus aktif itu, sebanyak 931 menjalani isolasi mandiri karena masuk orang tanpa gejala (OTG), sisanya menjalani perawatan di rumah sakit," katanya.
Dia menjelaskan warga yang dinyatakan positif terkonfirmasi positif COVID-19 dan memiliki gejala sedang hingga berat menjalani perawatan di tujuh rumah sakit di kota itu di antaranya Rumah Sakit Bahteramas 49 orang, RSUD Kendari 20 orang, RS Bhayangkara empat orang, RS Ismoyo tiga orang, RS Jiwa dua orang, RS Hermina 11 orang dan RS Tiara Santosa satu orang.
"Jadi total yang menjalani perawatan di rumah sakit ada 93 orang, sementara yang menjalani isolasi terpusat 34 orang," kata Rahminingrum.