Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara menyampaikan transaksi nontunai di daerah ini meningkat signifikan selama 2021, baik secara volume, jumlah maupum nominal khususnya transaksi melalui e-commerce (belanja daring).
Kepala KPwBI Sultra Bimo Epyanto di Kendari, Jumat mengatakan peningkatan ini didorong oleh meningkatnya preferensi dan akseptasi masyarakat terhadap teknologi dan kemudahan sistem pembayaran.
"Perkembangan transaksi non tunai meningkat selama tahun 2021, terutama e-commerce karena boleh dibilang masyarakat kita sudah mulai lebih terbiasa belanja secara online," katanya.
Bimo menjelaskan, dari sisi volume transaksi non tunai meningkat sebesar 51,99 persen. Sedangkan dari sisi jumlah atau nominalnya meningkat sebesar 43,27 persen.
"Ini terlihat baik secara volume maupun secara nominalnya uang yang dibelanjakan dan jumlah transaksi itu meningkat pesat," ujat dia.
BI Sultra menyebut perkembangan transaksi non tunai juga didukung oleh tren akseptansi
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh merchant, dimana pada tahun 2021 tercatat sebanyak 75.218 merchant di Sulawesi Tenggara telah menggunakan metode pembayaran ini.
Selain itu, dia menilai upaya pemerintah pusat dan daerah untuk menciptakan ekosistem keuangan digital melalui elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, ETP, dan tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (TP2DD).