Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengajak semua pihak bersama-sama memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba demi menjaga dan menciptakan generasi bangsa yang berkualitas.
"Perang terhadap narkoba ini harus menjadi perhatian kita semua tidak terkecuali, siapapun. Apalagi kita yang kemudian punya tanggung jawab, punya peran untuk menyatukan persepsi menyamakan frekuensi dalam penanganan narkoba ini," kata Sulkarnain di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin.
Menurut Wali Kota dalam menangani masalah narkoba harus dilakukan dua hal yang menjadi perhatian, pertama kepada korban atau penyalahgunaan dan terhadap pelaku atau pengedar.
"Ini harus berbeda, terhadap korban jangan sampai kita kebablasan akhirnya menyebabkan dampak yang justru malah bukan yang terbaik, tapi justru membuat dia terjerumus lebih dalam," ujar Wali Kota.
Sementara terhadap pelaku atau orang-orang yang mengambil keuntungan dan memanfaatkan situasi, menurut Wali Kota harus ditindak tegas dan tidak lagi diberi ruang dalam merusak generasi bangsa.
"Jangan memberi kesempatan, jangan memberi ruang untuk kemudian mengulang kembali tindakannya dan harus memberikan efek jera," ujar Wali Kota.
Wali Kota berkata, kedua hal itu harus menjadi atensi semua pihak terkait apalagi daerah tersebut dinilai bakal menjadi sasaran para pengedar atau bandar narkoba.
"Ini yang harus kita samakan persepsinya karena Kota Kendari ini kita tahu bersama punya potensi secara ekonomi ke depan. Tentu ini juga menjadi incaran sasaran, empuk yang akan dijadikan objek bagi pelaku pelaku kejahatan narkoba," tegas Wali Kota Kendari.
Selain itu, Sulkarnain juga menekankan kepada semua elemen agar memiliki kewaspadaan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba karena narkoba bisa saja menyerang keluarga terdekat.
"Kita tahu kan bahaya narkoba bahaya laten yang tidak kelihatan, tetapi selalu mengancam kita kapanpun kita lengah kadang kadang membuat kita terkaget karena mungkin bisa menyentuh lingkaran terkecil kita yaitu keluarga," kata Wali Kota.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Murniaty menyebut rata-rata penyalahgunaan narkoba di daerah setempat merupakan generasi milenial.
"Untuk penyalahgunaan narkoba atau yang terpapar narkoba di Kota Kendari, jika dikali 0,8 prevlensi, BNN Sultra ada sekitar 2.190 orang. Ini rata-rata milenial," katanya.
Dia menyampaikan, dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pihaknya telah menggandeng dari berbagai pihak, mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Kota Kendari, lintas pendidikan, ketua adat, ketua paguyuban dan tokoh masyarakat.
Selain itu, pihaknya juga menggandeng warga yang ada di kelurahan di kota itu khususnya daerah yang telah dipetakan sebagai wilayah rawan narkoba dengan sistem intervensi berbasis masyarakat (IBM).
BNN Kendari saat ini melakukan rehabilitasi kepada 53 orang pecandu, tujuh di antaranya terpaksa dikirim ke Balai Besar Baddoka Makassar, Sulawesi Selatan untuk menjalani rawat inap akibat masuk kategori pecandu berat.