Kendari (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), memproteksi pelajar khususnya tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari bahaya kejahatan di dunia maya.
Kepala Bidang Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak dan Kekerasan DP3A Kendari Fitriani Sinapoy di Kendari, Kamis, mengatakan upaya tersebut dilakukan melalui sosialisasi cyber crime (kejatan dunia maya) agar melindungi mereka, apalagi saat ini pembelajaran terkadang dilakukan secara virtual.
"Kegiatan sosialisasi cyber crime ini untuk memberikan edukasi kepada anak-anak terutama pelajar SMP, karena kita ketahui bersama sejak musim pandemi COVID-19 ini kan proses pembelajaran ada dua cara yang mereka lakukan pertama melalui daring kemudian melalui non-daring," kata dia.
Dia menyampaikan, pihaknya memberikan penguatan kepada para pelajar agar ketika mereka melakukan pembelajaran secara daring bisa terhindar dari kejahatan dunia maya.
"Karena kejahatan dunia maya atau sering disebut cyber crime ini angat halus. Terutama mungkin seperti ada di game, ada iklan-iklan yang berkonten porno, itukan salah satu juga bagian dari cyber crime yang kita ingin mereka terhindar dari konten-konten yang semestinya mereka tidak lihat," ujar dia.
Fitriani menuturkan sosialisasi itu diikuti sebanyak 13 sekolah tingkat SMP, dimana masing-masing sekolah mengutus dua perwakilannya, yang kemudian bakal menjadi perpanjangan tangan DP3A dalam mencegah bahaya kejahatan dunia maya.
"Harapan kami mereka bisa melakukan sosialisasi ke teman-temannya tentang bahaya kejahatan cyber crime, termasuk yang sekarang lagi marak itu tindakan bullyng melalui dunia maya," ujar dia.
Menuru dia, penting memberikan edukasi kepada anak-anak saat ini bagaimana memanfaatkan teknologi dengan baik, karena tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini kemajuan teknologi sangat pesat yang tidak bisa dihindari namun tinggal mengontrol diri bagaimana memanfaatkannya ke hal positif.
"Dengan mengikuti kegiatan ini anak-anak diharapkan lebih teredukasi, wawasan mereka lebih berkembang dan mereka lebih bijak menggunakan internet," harap dia.
Dia juga berpesan kepada para orang tua agar mengasuh anaknya dengan, sering mengawasi sehingga mengetahui bagaimana proses pembelajaran anak pada saat belajar daring di rumah.
"Untuk tenaga pendidik mereka juga bisa melakukan pencegahan kekerasan terhadap anak untuk menghindari salah satunya kejahatan dunia maya. Jadi tenaga pendidik juga bisa teredukasi bagaimana bisa melindungi mereka," demikian Fitriani.