Kendari (ANTARA) - Pengamat kelautan dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim mengatakan bahwa sejumlah solusi di masa pandemi bisa diberikan kepada nelayan salah satunya dengan digital marketing.
“Nelayan harus diajarkan bagaimana agar hasil tangkapan mereka bisa menjadi menarik, di era digital ini tentu nelayan juga harus dibekali bagaimana bisa memasarkan produknya dengan cara digital," kata dia pada dialog produktif KPCPEN yang ditayangkan di akun youtube FMB9ID IKP, Sabtu.
Menurut dia, penting dalam melakukan pelatihan kepada para nelayan terkait memanfaatkan teknologi saat ini, agar produk yang dihasilkan bisa tetap dipasarkan apalagi dalam situasi pandemi saat ini.
"Pandemi mengubah gaya hidup dan cara pandang konsumen di sektor perikanan, mereka lebih memesan makanan laut atau sefood lewat gadget (gawai) ketimbang harus datang atau supermarket karena khawatir tertular COVID-19," ujar dia.
Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sejak awal seperti PSBB hingga PPKM yang saat ini masih terjadi di beberapa wilayah juga berdampak pada distribusi hasil tangkap nelayan. Pemerintah juga tetap berupaya agar di masa pandemi ini, nelayan bisa tetap bertahan bahkan bisa bangkit kembali.
"Situasi-situasi ini kami atasi dengan digital marketing. Memfasilitasi pembuatan toko-toko daring," tutur dia.
Selain itu, dia mengatakan edukasi pengelolaan keuangan juga perlu dilalukan kepada para nelayan, utamanya agar memiliki uang simpanan sehingga ketika masa paceklik tiba dapat sedikit membantu.
Merebaknya COVID-19 di Indonesia sejak Maret 2020 menyebabkan semua sektor terkena dampaknya, warga pun dituntut untuk hidup berdampingan dengan wabah global itu dengan tetap disiplin protokol kesehatan.
Pihaknya juga terus aktif melakukan sosialisasi kepada para nelayan yang kebanyakan tinggal di daerah pesisir agar dalam beraktivitas tetap menerapkan protokol kesehatan.
Menurut dia, akses bagi pemerintah untuk ke pemukiman nelayan yang tinggal di pesisir agak sulit sehingga diperlukan pihak-pihak yang juga peduli agar bisa memutus rantai COVID-19.
“Kita tidak tahu kapan covid-19 in berakhir, sehingga kita juga terus melakukan sosialisasi kepada nelayan bahwa penerapan protokol kesehatan sangatlah penting, jangan sampai nelayan kita juga abai," kata Abdul Halim.
Berita Terkait
Pengamat: Kehadiran AMIN ke KPU tunjukkan kedewasaan politik
Rabu, 24 April 2024 21:47
Pengamat nilai bansos tidak punya korelasi untuk kemenangan Prabowo-Gibran
Minggu, 7 April 2024 9:27
Pengamat: Ada perbedaan sikap antara Nasdem dan Anies soal pemilu
Minggu, 24 Maret 2024 11:21
Pengamat berikan apresiasi kinerja Kementerian BUMN di bawah Erick Thohir
Jumat, 9 Desember 2022 21:45
Kapolri Listyo Sigit sebut Ferdy Sambo resmi sudah tidak jadi anggota Polri
Jumat, 30 September 2022 20:55
Pembunuhan Brigadir J, Polri tegaskan tak ulur waktu tuntaskan sidang etik
Senin, 19 September 2022 22:53
Polisi tembak polisi, Pengamat nilai sikap Kapolri Listyo Sigit tangani kasus Brigadir J sudah tepat
Kamis, 18 Agustus 2022 20:53
Pengamat: KONI Sultra harus mengevaluasi pembinaan usai PON XX
Senin, 25 Oktober 2021 15:23