Kendari (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mendorong para penyandang disabilitas di daerah itu mandiri serta mampu mengembangkan usaha produktif melalui keikutsertaan dalam berbagai program pendidikan dan pelatihan keterampilan.
"Selama ini, bila ada pendidikan dan pelatihan di luar kota, warga penyandang disabilitas kita ikutkan, dengan harapan setelah mengikuti pelatihan bisa berguna sekaligus akan berusaha dan mandiri," ujar Kepala Dinas Sosial Kota Kendari Abdul Rauf di Kendari, Selasa.
Dinsos Kota Kendari mencatat sekitar 800 warga setempat kalangan penyandang disabilitas. Mereka tersebar di 11 kecamatan dan 65 kelurahan di Kota Kendari. Jumlah total warga setempat sekitar 350 ribu jiwa.
Ia mengatakan kaum disabilitas memiliki hak yang sama dengan warga lainnya, sehingga Pemerintah Kota Kendari terus melakukan upaya agar hak dan perlakuan mereka bisa setara dengan orang yang normal.
Mantan Kabag Kesra Pemkot Kendari itu, mengatakan tentang perhatian serius Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir terhadap penyandang disabilitas.
Dinsos Kota Kendari memperoleh kewenangan dari wali kota untuk setiap saat melakukan pendataan terhadap para penyandang disabilitas, selanjutnya diikutsertakan dalam diklat yang diselenggarakan lembaga atau institusi yang khusus membina mereka.
Abdul Rauf mengatakan saat ini Pemkot Kendari telah menghadirkan wadah untuk kaum disabilitas, berupa Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dengan nama Yayasan Assyfa.
Ia mengharapkan Yayasan Assyfa dapat menjadi wadah pemberdayaan bagi kaum penyandang disabilitas dan berkebutuhan khusus.
Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa pemkot dan pemerintah pusat bekerja sama dalam pelaksanaan program-program terkait dengan pemberdayaan masyarakat, di mana 13.000 warga setempat setiap bulan mendapat bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Program Bantuan Sosial Pangan (BSP), dan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT).
Terkait dengan wujud perhatian pemerintah, khususnya di tengah pandemi COVID-19, antara lain pada 2021 menggelontorkan dana sekitar Rp75 miliar. Dana tersebut, termasuk untuk kesiap-siagaan membantu masyarakat terdampak bencana alam.
"Sebanyak 13 ribu penduduk Kota Kendari yang mendapat bantuan itu setiap bulannya dengan besaran Rp200.000/bulan melalui Program BNPT dan PKH dengan besaran Rp600 ribu hingga Rp2 juta melalui program PKH yang disalurkan tiga bulan sekali," tuturnya.