Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi mengatakan bahwa kondisi ekonomi provinsi itu mulai berangsur pulih pada triwulan II tahun 2021 yang sebelumnya sangat rendah akibat pandemi COVID-19.
"Ekonomi Sulawesi Tenggara pada triwulan II tahun 2021 telah berangsur pulih sehingga dapat tumbuh sebesar 4,21 persen, lebih tinggi dibanding capaian triwulan II tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar 2,59 persen," Kata Ali Mazi pada pidato ekspos kemajuan pembangunan tiga tahun masa kepemimpinan bersama wakilnya Lukman Abunawas di Kendari, Senin.
Pandemi COVID-19 telah menghambat laju pertumbuhan semua lapangan usaha ekonomi Sulawesi Tenggara kecuali sektor informasi dan komunikasi sehingga hampir semua target pertumbuhan tidak tercapai.
Dampak dari itu perekonomian Sultra selama tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 0,65 persen. Ia menyampaikan, hal itu merupakan capaian terendah selama tiga tahun terakhir dalam periode lima tahun.
"Sebelum pandemi COVID-19 pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara selalu berada di atas rata-rata nasional dengan nilai di atas 6 persen per tahun," ujarnya.
Meski demikian, pada triwulan II pada 2021 ekonomi Sulawesi Tenggara mulai pulih meski masih dalam situasi pandemi COVID-19.
Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 16,75 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 132,49 persen.
Selanjutnya, gini ratio Provinsi Sulawesi Tenggara per Maret 2021 sebesar 0,39. Dia berharap capaian gini ratio Sulawesi Tenggara akan terus menurun sehingga target di akhir periode mampu dicapai sebesar 0,38 poin.
"Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia maka tingkat ketimpangan di Sulawesi Tenggara berada dalam kategori sedang," katanya.
Ekspos kemajuan pembangunan tiga tahun masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi - Lukman Abunawas dihadiri bupati/walikota, Ketua DPRD Sultra, jajaran Forkompimda, OPD lingkup Pemerintah Sulawesi Tenggara, tokoh masyarakat serta elemen pemuda dan organisasi profesi.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di antaranya selain wajib memakai masker para tamu undangan juga wajib menjalani uji usap antigen dengan hasil negatif.