Kendari (ANTARA) - Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kementerian PUPR Dirjen Sumber Daya Air, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengungkapkan bahwa cara untuk mengendalikan (reduksi) banjir di Kota Kendari selain telah membangun kolam retensi, juga akan membangun drainase induk yang mampu menampung beberapa air sungai besar saat banjir datang.
"Kalau selama ini, ketika ada banjir datang sungai Wanggu di Baruga selalu menjadi sasaran, padahal masih banyak lagi sungai-sungai besar lainnya seperti sungai Kadia, Korumba, Lepo-Lepo dan sungai lainnya bila disatukan dalam drainase induk akan lebih bagus lagi," kata Kepala BWS Kendari, Chaeruddin C.Maddi, di Kendari, Senin.
Ia mengatakan, setelah membangun kolam retensi di Baruga dengan tujuan untuk mereduksi banjir 60-75 persen, BWS saat ini mendesain sistem pengendali banjir Kota Kendari yang diberi nama "Desain Drainase Utama Pengendalian Banjir Kota" dan saat ini sudah dibicarakan dengan Wali Kota Kendari dengan harapan ada kerjasama yang saling mendukung,
"Desain drainase utama pengendali banjir Kota, secara teknis akan menjadikan sungai-sungai yang ada di Kota Kendari akan menyatu dan melempar ke satu sungai induk. Sebab Kota Kendari yang mirip Kota Semarang dulunya seperti itu dan sering ada banjir rob, Nah, di bawah ini (hilir) berpotensi memang, disamping curah hujan menyebabkan banjir, juga ditambah dengan 'back water' (air pasang) dari laut. Bayangkan di Kelurahan Lepo-Lepo itu back waternya sampai dua kilometer ke atas," ujar Haeruddin.
Sehingga, sambung dia, kota-kota seperti ini, memang cukup kompleks permasalahan banjirnya ke depan, sehingga memang sudah harus dipikirkan oleh pemerintah.
"Oleh karena itu BWS Sultra harus segera berkoordinasi dengan Pemkot Kendari. Apalagi penduduk kota belum padat, karena kalau sudah padat akan bersingungan dengan masyarakat terkait pembebasan lahan yang cukup berat," tuturnya.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir dalam keterangan terpisah mengungkapkan, pihaknya menyambut baik rencana tersebut dan pastinya sebagai pemerintah kota mendukung program BWS Sultra, apalagi dalam upaya mengatasi banjir di Kota Kendari.
"Kami sudah diskusi panjang sama pihak Balai Sungai. Alhamdulillah beliau termasuk yang sangat membantu kita di Kota Kendari, termasuk Kolam Retensi dan Insyaallah tahun depan desain untuk pembangunan waduk pengendali banjir yang di Nanga-Nanga," ujar Sulkrnain.
Ia juga bersyukur, jika tahun sebelumnya Pemkot Kendari yang menanggung pembebasan lahan, namun untuk pembangunan waduk pengendali banjir sepenuhnya ditanggung BWS Sulawesi IV.
Walikota berharap, pembebasan lahan untuk pembangunban waduk juga ditanggung pihak BWS, sehingga Pemkot sisa membantu mengadvokasi kepada masyarakat terkait lahan-lahan yang nantinya akan dibebaskan.